Anak Punk Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun Kosong Pamulang

Rabu, 16 Januari 2019 - 21:13 WIB
Anak Punk Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun Kosong Pamulang
Anak Punk Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun Kosong Pamulang
A A A
TANGERANG - Seorang remaja ditemukan tewas bersimbah darah, di sebuah kebun kosong bekas minimarket, dekat Prapatan Gaplek, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sore tadi.

Saat ditemukan, tubuh pria tanpa identitas ini masih hangat, dan dalam kondisi miring. Diduga, korban yang biasa mengamen dan anak punk ini jadi korban pembunuhan.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh seorang pengamen Reog Ponorogo, sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, saksi hendak membuang air kecil dan mayat remaja itu sudah terbaring di tanah, pinggiran tembok.

Tidak ada identitas pada tubuhnya. Polisi yang langsung mengevakuasi mayat korban ke RSUD Kabupaten Tangerang menyimpulkan, korban tewas akibat luka tusuk di punggungnya yang dalam.

Kapolsek Pamulang Kompol Endang Sukmawijaya mengatakan, dalam waku 24 jam, pihaknya berjanji akan menangkap pelaku pembunuhan remaja tersebut.

"Ada luka kekerasan yang menyebabkan korban meninggal. Untuk luka korban, ada bekas luka tusuk di punggung, telinga kiri putus dan jari kelingkingan kiri putus," katanya di Polsek Pamulang, Rabu (16/1/2019) sore.

Dilanjutkan Endang, korban baru 2-3 jam tewas. Hal ini diperkuat dengan tubuh korban yang masih hangat dan lemas. Luka dan darah di tubuhnya juga masih basah.

"Mayat ini baru, karena masih lemas dan belum kaku. Kemungkinan 2-3 jam lalu kejadiannya. Mayat sudah dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk visum. Dalam 24 jam, kami tangkap pelakunya," kata Endang.

Informasi penemuan mayat anak punk ini dengan cepat menyebar. Sehingga, banyak rekan-rekan korban, sesama anak punk, yang mendatangi Polsek Pamulang. Dengan stelan serba hitam, mereka bertanya-tanya.
Anak Punk Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun Kosong Pamulang
Beberapa di antara kawanan anak punk itu, dengan memakai jaket hitam, badan penuh tato dan wajah penuh tindikan, mengaku sebagai kakak korban, langsung menangis.

"Benar pak, itu adik saya. Namanya Ridwan. Rumah saya di Ciputat. Saya dengar informasi ini dari teman-teman. Katanya, mayatnya dibawa polisi. Makanya, tadi saya langsung menuju ke sini," ungkap pria itu.

Pria yang mengaku sebagai kakak korban ini, lalu dibawa masuk ke Polsek Pamulang dan langsung dilakukan pemeriksaan. Dia datang bersama empat rekannya. Tiga di antaranya wanita yang membawa ukulele.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3222 seconds (0.1#10.140)