Asyik... Warga Ber-KTP Tangsel Gratis Biaya Kantong Darah di RSU

Minggu, 25 November 2018 - 12:49 WIB
Asyik... Warga Ber-KTP Tangsel Gratis Biaya Kantong Darah di RSU
Asyik... Warga Ber-KTP Tangsel Gratis Biaya Kantong Darah di RSU
A A A
TANGERANG SELATAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan, melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Tangsel akan menggratiskan biaya kantong darah.

Penggratisan kantong darah ini merupakan terobosan baru dalam pelayanan kesehatan di Kota Tangsel. Semua biaya pemakaian kantong darah ini, akan diterapkan pertama kali di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel.

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, penggratisan kantong darah untuk warga Tangsel itu telah dibuatkan Perwalnya dan masuk APBD Tangsel 2019.

"Sebetulnya 2018 perencanaannya. Sudah sejak awal tahun lalu. Anggarannya kalau enggak salah Rp1,5 miliar," katanya, saat Peringatan Hari Kesehatan Nasional, di lapangan Kecamatan Pamulang, Minggu (25/11/2018).

Dijelaskan Benyamin, yang digratiskan itu bukan darahnya. Melainkan kantung plastiknya, kantung darahnya, pengolahan darahnya. Biaya itu yang ditanggung APBD.

"Jadi yang dibayar itu bukan darahnya, bukan. Tetapi kantung plastiknya, kantung darahnya. Itu yang membutuhkan biaya. Proses pengolahan melalui alat canggih itu yang akan ditanggung APBD," jelasnya.

Kepala Unit Transfusi Darah PMI Tangsel Suhara Manulang menambahkan, persoalan darah di Tangsel cukup unik. Apalagi, setiap golongan darah itu punya spesifikasinya.

"Contoh golongan darah A itu banyak, tapi karena yang pakai banyak juga, jadi kosong. Berbeda dengan AB yang cenderung sedikit. Tapi karena yang pakai sedikit, jadi bahkan stok darahnya tidak terpakai," ungkapnya.

Dijelaskan Suhara, kebutuhan akan darah di Tangsel setiap bulannya selalu berbeda, dan cenderung kurang. Apalagi saat akhir tahun seperti ini, ketersediaan darah kurang.

"Per bulan kebutuhan kantong darah kita 1.500 kantong dengan berbagai golongan. Kalau di Tangsel, secara potensi kebutuhan darah kita, dengan 29 RS, harusnya bisa di atas 3.000 kantong darah," sambungnya.

Program kantong darah gratis ini, hanya bisa dimanfaatkan oleh warga yang punya KTP Tangsel. Di luar itu, warga akan tetap ditarik biaya untuk pemakaiannya.

"Program darah gratis ini untuk pasien yang ber KTP Tangsel. Sesuai Perwal 14 tahun 2017 tentang Pembebasan BPPD di Tangsel. Program ini sudah mulai berjalan dan kita konsennya lebih ke RSU," jelasnya.

Meski demikian, sudah ada 10 RS swasta yang siap menyambut program ini. Namun, saat ini masih dalam koordinasi dan belum bisa diimplementasikan, selain di RSU.

Selama ini, mekanisme pembelian kantong darah oleh masyarakat itu, disesuaikan dengan model pembayaran pasien. Mulai dengan BPJS, pasien umum, dan KTP yang pembayarannya diklaim Dinas Kesehatan.

"Biaya pengganti pengolahan darah itu tergantung model pembayaran pasien, dari BPJS, pasiun umum, dan KTP yang diklaim ke Dinas Kesehatan, serta pasien yang tidak mampu lewat Dinsos dan Dinkes," jelasnya.

Harga darah perkantongnya pun cukup tinggi, sekira Rp350 ribu. Sedang proses pembayaran dari dinkes itu sifatnya klaim darah. Namun, diakuinya PMI Tangsel juga dapat hibah barang dan uang.

"Untuk hibah uang, sifatnya ke markasnya, biaya pengklaimnya operasionalnya. Sedang barang, untuk fasilitas penunjang yang dibutuhkan PMI Tangsel," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9256 seconds (0.1#10.140)