Polisi Sebut Perusuh di DPR RI Sudah Rencanakan Aksinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepolisian mengamankan 186 orang yang diduga hendak melakukan aksi kerusuhan saat demo di kawasan Gedung DPR RI, Jakarta. Dari 186 orang itu, sebanyak 5 orang termasuk dalam kelompok anarko.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, awalnya polisi mengamankan 186 orang karena terindikasi hendak berbuat kerusuhan saat demo di kawasan Gedung DPR RI, Jumat 14 Agustus 2020. Dari 186 orang itu, 8 orang diperiksa lebih lanjut, sedangkan lainnya dipulangkan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, 5 orang masuk dalam kelompok anarko. Lalu, satu orang kita pulangkan lagi, sedangkan dua orang lainnya masih diperiksa intensif," ujarnya pada wartawan, Sabtu (15/8/2020). (Baca juga; Ratusan Orang Ditangkap Polda Metro, Diduga Hendak Bikin Rusuh Demo di DPR )
Menurut dia, dari lima orang itu, diduga sudah merencanakan hendak berbuat kerusuhan saat ada demo di kawasan Gedung DPR RI. Untuk itu, mereka pun membawa sejumlah batu, ketapel, dan botol yang bakal dibuatnya menjadi molotov.
"Ada perencanaan pada saat itu, tetapi belum diramu menjadi molotov, yang ada adalah botol yang diisi dengan sapu tangan, kalau nantinya diisi dengan bahan bakar bisa jadi molotov. Contoh satu saja, kelompok anak-anak (remaja) dari Bogor saat tanggal 13 (Agustus 2020) merapatkan untuk membuat keonaran," tuturnya.
Dia menerangkan, mereka diduga sudah merencanakan bakal berbuat rusuh sejak beberapa hari sebelum demo. Mereka juga sudah menyiapkan bagaimana bertindak di lapangan saat berhasil menyusup ke dalam aksi demo, termasuk menyiapkan peralatan untuk berbuat kerusuhannya itu.
"Maka itu, kami tak akan memberi ruang pada siapapun, khususnya pelaku-pelaku anarko tak bertanggung jawab yang mencoba membuat kerusuhan," katanya. (Baca juga; Bawa Senjata Tajam dan Molotov, Delapan Orang Diperiksa Intensif Polda Metro )
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, awalnya polisi mengamankan 186 orang karena terindikasi hendak berbuat kerusuhan saat demo di kawasan Gedung DPR RI, Jumat 14 Agustus 2020. Dari 186 orang itu, 8 orang diperiksa lebih lanjut, sedangkan lainnya dipulangkan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, 5 orang masuk dalam kelompok anarko. Lalu, satu orang kita pulangkan lagi, sedangkan dua orang lainnya masih diperiksa intensif," ujarnya pada wartawan, Sabtu (15/8/2020). (Baca juga; Ratusan Orang Ditangkap Polda Metro, Diduga Hendak Bikin Rusuh Demo di DPR )
Menurut dia, dari lima orang itu, diduga sudah merencanakan hendak berbuat kerusuhan saat ada demo di kawasan Gedung DPR RI. Untuk itu, mereka pun membawa sejumlah batu, ketapel, dan botol yang bakal dibuatnya menjadi molotov.
"Ada perencanaan pada saat itu, tetapi belum diramu menjadi molotov, yang ada adalah botol yang diisi dengan sapu tangan, kalau nantinya diisi dengan bahan bakar bisa jadi molotov. Contoh satu saja, kelompok anak-anak (remaja) dari Bogor saat tanggal 13 (Agustus 2020) merapatkan untuk membuat keonaran," tuturnya.
Dia menerangkan, mereka diduga sudah merencanakan bakal berbuat rusuh sejak beberapa hari sebelum demo. Mereka juga sudah menyiapkan bagaimana bertindak di lapangan saat berhasil menyusup ke dalam aksi demo, termasuk menyiapkan peralatan untuk berbuat kerusuhannya itu.
"Maka itu, kami tak akan memberi ruang pada siapapun, khususnya pelaku-pelaku anarko tak bertanggung jawab yang mencoba membuat kerusuhan," katanya. (Baca juga; Bawa Senjata Tajam dan Molotov, Delapan Orang Diperiksa Intensif Polda Metro )
(wib)