12 Jam Lebih Banjir di Kebon Pala Tak Kunjung Surut, Warga Ngaku Belum Dapat Bantuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banjir merendam kawasan Kebon Pala RW 04, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, sejak Kamis (14/3/2024). Meski sudah lebih dari 12 jam, genangan air juga tak kunjung surut.
Warga setempat bernama Sanusi mengatakan banjir disebabkan meningkatnya intensitas hujan pada Kamis (14/3/2024) sore. Saat itu, air langsung menggenangi kawasan Kebon Pala.
"Sudah 12 jam lebih, banjir dari Kamis sore sekitar jam 15.30 WIB," kata Sanusi saat ditemui, Jumat (15/3/2024).
Menurutnya, ketinggian saat itu makin parah hingga puncaknya pada Jumat menjelang subuh. Pada saat itu ketinggian air mencapai 140 sentimeter. "Banjir hari ini paling parah 140 sentimeter jam 03.00 WIB tadi pagi. Setelah itu mulai turun," katanya.
Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia, ketinggian air pada permukiman yang lebih dalam masih berkisar 75 sentimeter. Akibatnya beberapa aktivitas warga mesti terhambat.
Beberapa di antaranya hanya melakukan aktivitas di lantai atas masing-masing rumahnya. Beberapa lainnya terlihat mulai mendorong air banjir ke arah saluran.
Sanusi mengatakan setidaknya ratusan warga terdampak atas peristiwa banjir ini. "Ada 5 RT di sini, mungkin sekitar 300 KK, semuanya terdampak," katanya.
Ia berharap pemerintah bisa turun tangan untuk membantu warganya. Sebab, kata dia, belum ada satu pun bantuan yang disalurkan.
"Belum dapat bantuan dari kemarin. Pompa air juga engga ada," tutupnya.
Warga setempat bernama Sanusi mengatakan banjir disebabkan meningkatnya intensitas hujan pada Kamis (14/3/2024) sore. Saat itu, air langsung menggenangi kawasan Kebon Pala.
"Sudah 12 jam lebih, banjir dari Kamis sore sekitar jam 15.30 WIB," kata Sanusi saat ditemui, Jumat (15/3/2024).
Menurutnya, ketinggian saat itu makin parah hingga puncaknya pada Jumat menjelang subuh. Pada saat itu ketinggian air mencapai 140 sentimeter. "Banjir hari ini paling parah 140 sentimeter jam 03.00 WIB tadi pagi. Setelah itu mulai turun," katanya.
Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia, ketinggian air pada permukiman yang lebih dalam masih berkisar 75 sentimeter. Akibatnya beberapa aktivitas warga mesti terhambat.
Beberapa di antaranya hanya melakukan aktivitas di lantai atas masing-masing rumahnya. Beberapa lainnya terlihat mulai mendorong air banjir ke arah saluran.
Sanusi mengatakan setidaknya ratusan warga terdampak atas peristiwa banjir ini. "Ada 5 RT di sini, mungkin sekitar 300 KK, semuanya terdampak," katanya.
Ia berharap pemerintah bisa turun tangan untuk membantu warganya. Sebab, kata dia, belum ada satu pun bantuan yang disalurkan.
"Belum dapat bantuan dari kemarin. Pompa air juga engga ada," tutupnya.
(abd)