Sederet Aksi Agustinus Spiderman Memanjat Tower dan Baliho di Jakarta

Jum'at, 14 September 2018 - 08:56 WIB
Sederet Aksi Agustinus Spiderman Memanjat Tower dan Baliho di Jakarta
Sederet Aksi Agustinus Spiderman Memanjat Tower dan Baliho di Jakarta
A A A
JAKARTA - Pria yang dijuluki 'spiderman', Agustinus Woro, kembali menggemparkan warga dengan memanjat papan reklame di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2018). Bukan sekali atau dua kali saja Agus memanjat papan reklame ini. Sebelumnya ia juga pernah memanjat tower sutet.

Berdasarkan catatan redaksi, warga Flores, Nusa Tenggara Timur, ini sudah berulang kali melakukan aksi nekat itu. Agus diketahui pertama kali memanjat tower pada 31 Januari 2013. Saat itu, Agus memanjat tower di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pakaian yang ia kenakan saat itu serba putih. Agus bergelantungan di ketingian 27 meter dengan busana yang mirip pocong itu. Ia bertahan di sana lebih dari tiga hari.

Pada 9 Oktober 2013, Agustinus kembali memanjat papan reklame di perempatan Pondok Indah, Jakarta Selatan lantaran ingin bertemu dengan Jokowi. Ia juga mengancam polisi yang akan naik untuk menolongnya dengan bambu. Ia menggunakan kaos hitam, masker hijau dan topi biru. Ia memanjat papan reklame sejak 8 Oktober sore.

Pada 7 Juli 2014, Agus memanjat JPO Halte Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan. Ia menuntut pemerintah agar pendidikan di Pelu dan Flores gratis. Ia melakukan aksinya sejak 4 Juli. (Baca: Mencari Keadilan, Agustinus Nekat Panjat Baliho di Pasar Rebo )

Pada 26 September 2016, Agus memanjat sutet di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat. Motif kali ini ia memanjat untuk memprotes eksekusi oknum mafia hakim. Ia memanjat di ketinggian 30 meter. Ketika salah satu petugas ingin membujuknya, Agus malah menyiram bensin kepada petugas itu. Ia disana bertahan selama 3 hari.

Selanjutnya, pada 9 Desember 2016, Agus memanjat papan reklame puluhan meter di Grogol, Jakarta Barat. Alasannya, ia kecewa dengan proses hukum terkait kematian keponakannya. Agus tidak percaya keponakannya meninggal karena kecelakaan. Dia di sana bertahan selama 5 jam.

Pada 16 Desember 2016, Agus memanjat baliho berketinggian 20 meter di Jalan Panjang, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Di sana ia membentangakan spanduk bertuliskan “Panti Sosial Bukan Penjara, Anak Jalanan Bukan Penjahat”. Aksinya tersebut memakan waktu 10 jam. (Baca juga: Didatangi Jimly Asshiddiqie, Agustinus Turun dari Baliho Pasar Rebo)

Pada 2 Januari 2017, papan reklame di Halte Busway Harmoni kini menjadi tempat panjatan Agus dengan membawa spanduk “Eksekusi Oknum Hakim Mafia”,”Hukum Oknum Dandim Ngada Sengaja Bunuh Anak Yatim”. Ia juga mempersiapkan bekal, dan membawa gunting untuk mengusir petugas yang hendak menyelamatkannya.

Pada 14 Agustus 2017, Agus memanjat sutet di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tuntutan aksinya ini juga sama, untuk mengusut tuntas kasus kematian keponakannya. Ia bertahan selama 30 jam. (Baca juga: Agustinus Spiderman Berhasil Dibujuk, Begini Detik-detik Penurunannya)

Pada 18 November 2017, Agus kembali berulah memanjat baliho di depan Menara Mulia, Setia Budi, Jakarta Selatan. Ia juga memanjat dari hari sebelumnya. Tidak diketahui apa motifnya memanjat baliho itu.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8708 seconds (0.1#10.140)