Pemkot Depok Mediasi Sengketa Akses Masuk Ponpes Khoirur Rooziqiin Beji Pekan Ini
loading...
A
A
A
DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Kecamatan Beji akan segera menggelar pertemuan atau mediasi terkait sengketa akses masuk Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin, Kecamatan Beji.
Camat Beji, Hendar Fradesa mengatakan mediasi akan mempertemukan antara pihak ponpes dengan para ahli waris pemilik lahan yang digunakan sebagai akses masuk sementara.
"Rencananya Kamis (7/3) di Kantor Kecamatan Beji, kami akan melakukan mediasi dengan mempertemukan pihak terkait, termasuk ahli waris tanah, agar ada titik temu atau keputusan yang disepakati. Pasalnya, saat ini Ponpes Khoirur Rooziqiin tidak memiliki akses jalan masuk," kata Hendar, Selasa (5/3/2024).
Hendar menyebut selama ini Forum Koordinasi Pimpinan di Kecamatan (Forkopimcam) Beji telah benyak membantu pihak Ponpes dalam memberikan akses jalan sementara, terlebih saat terjadi penutupan karena batas penggunaan jalan tersebut telah selesai.
"Bahkan kemarin saat ditutup kembali oleh pihak pemilik tanah kami memohon atas nama Forkopimcam Kecamatan Beji untuk dibukakan kembali sampai dengan adanya kesepakatan pembelian lahan dari pihak ahli waris," ujarnya.
"Pihak Pemerintah Kota Depok selalu hadir dan berupaya membantu menyelesaikan permasalahan tersebut sejak kurang lebih dua tahun yang lalu. Kamipun telah menyampaikan kepada pihak pesantren untuk memberikan klarifikasi terutama di media sosial bahwa pemerintah selalu hadir dan tidak membiarkan polemik ini," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, Hendar menjelaskan tanah ini merupakan tanah peninggalan ahli waris yang kurang lebihnya ada sebanyak 12 orang. "Kita berharap supaya adanya titik temu. Kalau sudah ada titik temu, saya kira masalah ini akan selesai," ungkapnya.
Sebelumnya, heboh akses jalan ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin di Jalan Rawa Maya RT 3 RW 2, Kelurahan Beji, Kota Depok, Jawa Barat terkurung oleh sejumlah bangunan sekolah hingga komplek warga.
Camat Beji, Hendar Fradesa mengatakan mediasi akan mempertemukan antara pihak ponpes dengan para ahli waris pemilik lahan yang digunakan sebagai akses masuk sementara.
"Rencananya Kamis (7/3) di Kantor Kecamatan Beji, kami akan melakukan mediasi dengan mempertemukan pihak terkait, termasuk ahli waris tanah, agar ada titik temu atau keputusan yang disepakati. Pasalnya, saat ini Ponpes Khoirur Rooziqiin tidak memiliki akses jalan masuk," kata Hendar, Selasa (5/3/2024).
Hendar menyebut selama ini Forum Koordinasi Pimpinan di Kecamatan (Forkopimcam) Beji telah benyak membantu pihak Ponpes dalam memberikan akses jalan sementara, terlebih saat terjadi penutupan karena batas penggunaan jalan tersebut telah selesai.
"Bahkan kemarin saat ditutup kembali oleh pihak pemilik tanah kami memohon atas nama Forkopimcam Kecamatan Beji untuk dibukakan kembali sampai dengan adanya kesepakatan pembelian lahan dari pihak ahli waris," ujarnya.
"Pihak Pemerintah Kota Depok selalu hadir dan berupaya membantu menyelesaikan permasalahan tersebut sejak kurang lebih dua tahun yang lalu. Kamipun telah menyampaikan kepada pihak pesantren untuk memberikan klarifikasi terutama di media sosial bahwa pemerintah selalu hadir dan tidak membiarkan polemik ini," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, Hendar menjelaskan tanah ini merupakan tanah peninggalan ahli waris yang kurang lebihnya ada sebanyak 12 orang. "Kita berharap supaya adanya titik temu. Kalau sudah ada titik temu, saya kira masalah ini akan selesai," ungkapnya.
Sebelumnya, heboh akses jalan ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Khoirur Rooziqiin di Jalan Rawa Maya RT 3 RW 2, Kelurahan Beji, Kota Depok, Jawa Barat terkurung oleh sejumlah bangunan sekolah hingga komplek warga.