Jelang Asian Games, Operator dan Tarif LRT Masih dalam Pembahasan

Senin, 06 Agustus 2018 - 06:37 WIB
Jelang Asian Games, Operator dan Tarif LRT Masih dalam Pembahasan
Jelang Asian Games, Operator dan Tarif LRT Masih dalam Pembahasan
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pastikan moda transportasi kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Velodrome-Kelapa Gading beroperasi sebelum Asian Games 18 Agustus 2018. Namun, penentuan tarif dan operator masih dalam pembahasan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, untuk memastikan LRT Velodrome-Kelapa Gading beroperasi dan dioperasikan menyambut Asian Games, pihaknya mengundang seluruh pihak terkait dan wali kota setempat dalam rapat pimpinan di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (6/8/2018).

Sejauh ini, kata Sandiaga, LRT sudah 100% uji statistik dinamisnya. Termasuk depo dan infrastrukturnya. Dia ingin mengutamakan keselamatan dan mewujudkan permintaan masyarakat agar segera dilakukan perapihan jalan raya yang berada langsung dibawah kontruksi trayek LRT.

"Operasinya menunggu hasil dari uji coba yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Kita pastikan bisa beroperasi menyambut Asian Games, " kata Sandiaga di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Minggu 5 Agustus 2018.

Sandiaga menjelaskan, untuk kelanjutan LRT fase II (Velodrome-Tanah Abang) masih dalam proses administrasi. Dia berharap, groundbreaking dilakukan sebelum akhir tahun.

"Kita sudah melaunching uji publiknya. Sementara kita akan pastikan terintegrasi dengan terminal Rawamangun," ungkapnya.

Direktur PT LRT anak Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Allan Tandiono menuturkan, saat ini pihaknya masih berupaya untuk memastikan LRT bisa beroperasi sebelum Asian Games yang berlangsung pada 18 Agustus 2018. Menurutnya, persiapan operasional hanya tinggal menunggu uji coba operasi yang ditargetkan pada pekan depan.

"Selasa (7 Agustus 2018) dilakukan pengujian wesel kereta diujung Kelapa Gading dan diujung Velodrome," ungkapnya.

Kendati demikian, Allan mengaku hingga saat ini belum ada keputusan tarif serta operator yang akan mengoperasikan LRT nanti. Persoalan tersebut akan dibawa ke dalam rapat pimpinan terbatas (Rapimtas) yang umumnya dipimpin langsun Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan -Sandiaga Uno pada Senin (6/8/2018).

Sambil menunggu keputusan rapimtas tersebut, PT LRT sebagai Anak Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tengah mempersiapkan semuanya, salah satunya Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kami sudah menyiapkan semuanya. Tinggal tarif dan operator yang keputusanya bukan berada di kami. Kereta yang beroperasi nanti ada delapan," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik tengah membentuk panitia khusus (Pansus) proyek LRT yang hanya berjarak sekitar 5,2 kilometer dengan total anggaran Rp6,2 triliun. Menurutnya, LRT tersebut hanya proyek merugi.

"Setiap kilometer LRT menyedot dana Rp1,307 triliun. Kami di DPRD sepakat membentuk pansus, karena proyek LRT Jakarta ini pemborosan yang sangat luar biasa besar, dan biayanya sangat mahal. Pada sisi lain kegunaannya mubazir, sebab tidak terlalu dibutuhkan oleh masyarakat," tegasnya.

Ketua DPD Partai Gerindra ini mengaku belum mendapatkan usulan tarif yang harus diputuskan bersama. Apalagi operatornya. Dia justru memlih akan mengkaji lebih dulu biaya untuk proyek LRT fase 2 rute Velodrome-Tanah Abang. Menurutnya, proyek LRT fase 1 saja sudah bermasalah dan biayanya terlalu mahal, apalagi fase 2 yang jaraknya lebih jauh.

"Jadi kami akan secepatnya membentuk pansus LRT ini agar penyimpangan dapat segera dihentikan," pungkasnya. (Baca Juga: Sandiaga Tegaskan Persiapan Asian Games 2018 Sudah 100 Persen(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5714 seconds (0.1#10.140)