Suara Paslon 2 di Sirekap Berbeda dari C1, Ketua KPPS 106 Cengkareng Barat Buka Suara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah video viral di media sosial mengabarkan adanya kekeliruan data suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 106 Cengkareng Barat, Jakarta. Dalam video itu, pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mendapatkan 124 suara di lembar formulir C1 berubah menjadi 713 suara pada aplikasi Sirekap KPU.
Ketua KPPS TPS 106 Cengkareng Barat Wahyu membenarkan bahwa video yang viral tersebut terjadi di TPS 106 Cengkareng Barat tempatnya bertugas. Menurutnya, kesalahan data suara itu terjadi pada sistem Sirekap KPU.
"Kronologinya ya kami meng-upload ke capres dan cawapres. Itu kan kami enggak pegang Sirekap satu ya. KPPS dua yang pegang, karena saya ketua, saya sibuk banyak yang tanda tangan saksi, gitu-gitu," kata Wahyu kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (17/2/2024).
"Kemudian teman saya yang upload gitu. Ketika peng-upload-an itu ya memang datanya seperti itu. Datanya tidak bisa diedit, tidak bisa diubah. Itu saja sih," imbuhnya.
Melihat adanya perbedaan data antara C1 dan Sirekap, Wahyu tidak tinggal diam. Ia langsung bergegas mengonfirmasi masalah tersebut pada KPPS Kelurahan.
"Lalu, yang saya lakukan saya ke KPPS Kelurahan. Saya tanya, KPPS Kelurahan menyarankan untuk meng-upload (perbedaan data) ke KPU telegram, sudah saya upload foto-foto itu ke telegram, sudah selesai," tutur Wahyu.
LWahyu mengatakan tugasnya saat ini sudah selesai sampai dengan melakukan pelaporan. Dirinya tidak dapat membuka kembali Sirekap, apalagi mengedit data.
"Sirekap enggak buka, saya kan di sini juga ada tanda terima. Saya di sini sudah menyelesaikan dari pencoblosan, perhitungan, dan pengisian formuli semua sampai tahap Sirekap. Namun, Sirekap ada masalah lalu diselesaikan di Telegram, selesai sampai di situ," ujar Wahyu.
Berdasarkan pantauan MNC Portal pada website resmi KPU, hingga saat ini TPS 106 Cengkareng Barat belum memperlihatkan hasil perhitungan capres dan cawapres. Semua masih dalam proses perhitungan. Dengan demikian belum dapat diketahui apakah data yang ada di Sirekap telah diperbaiki atau belum.
Ketua KPPS TPS 106 Cengkareng Barat Wahyu membenarkan bahwa video yang viral tersebut terjadi di TPS 106 Cengkareng Barat tempatnya bertugas. Menurutnya, kesalahan data suara itu terjadi pada sistem Sirekap KPU.
"Kronologinya ya kami meng-upload ke capres dan cawapres. Itu kan kami enggak pegang Sirekap satu ya. KPPS dua yang pegang, karena saya ketua, saya sibuk banyak yang tanda tangan saksi, gitu-gitu," kata Wahyu kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (17/2/2024).
"Kemudian teman saya yang upload gitu. Ketika peng-upload-an itu ya memang datanya seperti itu. Datanya tidak bisa diedit, tidak bisa diubah. Itu saja sih," imbuhnya.
Melihat adanya perbedaan data antara C1 dan Sirekap, Wahyu tidak tinggal diam. Ia langsung bergegas mengonfirmasi masalah tersebut pada KPPS Kelurahan.
"Lalu, yang saya lakukan saya ke KPPS Kelurahan. Saya tanya, KPPS Kelurahan menyarankan untuk meng-upload (perbedaan data) ke KPU telegram, sudah saya upload foto-foto itu ke telegram, sudah selesai," tutur Wahyu.
LWahyu mengatakan tugasnya saat ini sudah selesai sampai dengan melakukan pelaporan. Dirinya tidak dapat membuka kembali Sirekap, apalagi mengedit data.
Baca Juga
"Sirekap enggak buka, saya kan di sini juga ada tanda terima. Saya di sini sudah menyelesaikan dari pencoblosan, perhitungan, dan pengisian formuli semua sampai tahap Sirekap. Namun, Sirekap ada masalah lalu diselesaikan di Telegram, selesai sampai di situ," ujar Wahyu.
Berdasarkan pantauan MNC Portal pada website resmi KPU, hingga saat ini TPS 106 Cengkareng Barat belum memperlihatkan hasil perhitungan capres dan cawapres. Semua masih dalam proses perhitungan. Dengan demikian belum dapat diketahui apakah data yang ada di Sirekap telah diperbaiki atau belum.
(abd)