Demi Keluarga, Marni Rela Mengadu Nasib di Jakarta

Rabu, 20 Juni 2018 - 16:07 WIB
Demi Keluarga, Marni Rela Mengadu Nasib di Jakarta
Demi Keluarga, Marni Rela Mengadu Nasib di Jakarta
A A A
JAKARTA - Arus urbanisasi pasca mudik lebaran 2018 mulai terasa. Di stasiun, terminal dan bandara para pemudik mulai berdatangan.

Seperti halnya di Stasiun Senen, Jakarta Pusat salah satu pendatang baru yang ditemui SINDOnews yakni Marni (38) asal Semarang, Jawa Tengah. Ibu anak dua itu rela meninggalkan keluarga demi mendapatkan penghidupan yang layak di Ibu Kota.

"Saya ke Jakarta mau jadi pembantu rumah tangga mas. Saya sebelumnya juga pembantu di Salatiga," kata Marni di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Rabu (20/6/2018).

Di Salatiga, lanjut Marni, ia hanya mendapatkan gaji Rp500-800ribu/bulan. Untuk gaji di Jakarta, ia dijanjikan akan mendapatkan Rp1,5- 2juta/bulan.

"Ini baru pertama kali mas ke Jakarta. Ceritanya pakde itu ada saudara di Jakarta dan butuh pembantu. Begitu nego harga cocok ya sudah makanya saya Bismillah aja biar memperbaiki keuangan keluarga," ungkapnya.

Untuk bisa ke Jakarta, Marni meminjam uang kepada calon majikannya guna membayar denda kepada majikannya yang lama di Salatiga, Jawa Tengah.

"Ini aja saya minjem dulu sama majikan yang baru buat bayar penalti ke majikan lama. Nanti baru bayar dipotong gaji," terangnya.

Marni menjelaskan, sang suami hanya bekerja sebagai buruh kasar di Semarang. Kebutuhan sehari-hari ditambah biaya pendidikan anak dari pendapatannya di Salatiga dirasa belum mencukupi.

Marni mengaku siap mengikuti aturan yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas penanganan kaum urban dari daerah.

"Harapan saya semoga kerja di Jakarta bisa mengubah kondisi ekonomi keluarga saya mas. Kalau ada aturan dari pemerintah Jakarta ya saya taati aja," tutupnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0089 seconds (0.1#10.140)