Tiga Pekan, Angkot AC Menghilang di Bekasi

Jum'at, 25 Mei 2018 - 15:00 WIB
Tiga Pekan, Angkot AC Menghilang di Bekasi
Tiga Pekan, Angkot AC Menghilang di Bekasi
A A A
Angkutan perkotaan (angkot) berpendingin atau AC di Kota Bekasi kini tidak beroperasi lagi alias menghilang, padahal, moda transportasi ini sangat dibutuhkan masyarakat. Hampir tiga pekan angkot K02 jurusan Pondok Gede-Terminal Induk Bekasi ini tak beredar lagi.

"Aneh sekarang tidak beroperasi lagi, padahal angkot paling nyaman di Bekasi," kata Nita,41, warga Pekayon, Bekasi, Kamis (24/5/2018). Biasanya pukul 07.00 WIB sudah ada, tapi ditunggu sampai 15 menit tidak ada juga. "Saya terpaksa angkot yang biasa saja," ucapnya.

Keberadaan angkot AC memberikan kenyamanan bagi penumpang, terutama kaum perempuan. Pemilik angkot AC Havia Rosi,48 mengatakan, selain AC fasilitas lainnya terdapat DVD player, televisi layar datar, dan gorden dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp25 juta.

Dana sebesar Rp15 juta didapat dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan sisanya Rp10 juta dari kocek pribadi. Meski angkot dilengkapi AC, tarif yang dipatok tetap sama. Tarif jarak dekat Rp3.000 per orang, sementara tarif jarak jauh Rp6.000. Walaupun tidak menaikkan tarif, secara sukarela penumpang membayar lebih tarif yang ditetapkan mulai dari Rp1.000 hingga Rp3.000.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan tak beroperasinya lagi angkot AC lantaran pengadaan angkot yang mandek. Tidak ada bantuan dari pihak swasta melalui corporate social responsibility (CSR)-nya untuk pengembangan angkot ber-AC.

Sejak angkot AC diluncurkan Kementerian Perhubungan pada Mei lalu sampai saat ini Dinas Perhubungan, masih berusaha mencari pihak ketiga yang mau menyalurkan dananya. Dishub juga telah menawarkan ke perusahaan jasa ojek daring, namun belum ada respons. "Pemerintah tidak mungkin bisa mengalokasikan anggaran, maka itu kami cari dana CSR swasta," ucapnya.

Menurut Yayan, keberadaan angkot AC mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek. "Keberadaan angkot AC sangat diminati masyarakat. Selain tarifnya murah, juga memberikan kenyamanan bagi penumpang," katanya.

Ironisnya angkot ber-AC ini mengalami beberapa insiden, salah satunya dibawa kabur oleh si sopir ke Lampung.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4011 seconds (0.1#10.140)