Blusukan, TPM Ganjar-Mahfud Sosialisasi Program dan Serap Aspirasi Warga Jakarta

JAKARTA - Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar–Mahfud regional DKI Jakarta blusukan ke daerah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Hal ini sebagai bagian dari strategi percepatan pemenangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 .

Dalam kegiatan tersebut, TPM Ganjar-Mahfud menyosialisasikan program-program unggulan yang dimiliki oleh pasangan nomor urut 3, seperti program KTP Satu Terpadu Indonesia atau KTP Sakti. TPM Ganjar-Mahfud DKI Jakarta juga memperoleh informasi-informasi konkret dari masyarakat. Aspirasi yang disampaikan dari akar rumput dapat menjadi formula bagi keberlangsungan penyusunan program dan kebijakan.

Direktur TPM DKI Jakarta Manik Marganamahendra mengatakan, rembugan ala Ganjar dan dialog tanya jawab yang tajam ala Prof Mahfud memberikan inspirasi untuk ikut juga menggalang kampanye serupa di akar rumput atau masyarakat langsung.

"Kami menilai, program seperti KTP Sakti atau 1 Sarjana 1 Keluarga Kurang Mampu adalah program yang harus disosialisasikan. Agar masyarakat juga bisa mendapatkan pendidikan politik sekaligus mengenal siapa itu Ganjar Pranowo dan Prof Mahfud MD. TPM DKI Jakarta turun ke masyarakat langsung menunjukkan bahwa orang muda juga peduli dan antusiasi dengan politik, tentunya dengan memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta," kata Manik Marganamahendra dalam siaran pers yang dikirim TPM Ganjar-Mahfud, Jumat (26/1/2024).



Manik menambahkan, pihaknya menyerap aspirasi warga di sekitar Krukut, Jakarta Barat yang mengeluhkan soal banyaknya urusan birokrasi dari banyaknya kartu program sosial yang mereka punya. "Harapan kami, program KTP Sakti mampu menjadi jawaban atas kegelisahan warga. Termasuk dengan memilih Ganjar-Mahfud nomor 3 sebagai pilihan pemimpin yang tepat untuk warga," kata Manik.

Valdi Hallatu selaku Koordinator Wilayah (Korwil) DKI Jakarta mengatakan, "Kami mendengar langsung dari masyarakat yang ditemui ketika turun ke lapangan bahwa Ganjar dan Mahfud adalah harapan baru atau new hope bagi mereka yang sudah merasa jenuh terhadap drama-drama politik yang dilakukan oleh rezim."