7 Pelaku Pengganjal ATM Kelompok Tato Iblis Dibekuk Polisi

Selasa, 17 April 2018 - 17:56 WIB
7 Pelaku Pengganjal ATM Kelompok Tato Iblis Dibekuk Polisi
7 Pelaku Pengganjal ATM Kelompok Tato Iblis Dibekuk Polisi
A A A
Polisi membekuk dua kelompok pengganjal ATM yang sudah beraksi puluhan kali diberbagai tempat. Seluruh anggota kelompok ini memiliki ciri tato iblis di tubuhnya.

Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat terpaksa menghadiahi para pelaku dengan timah panas karena melawan saat akan ditangkap. Dalam aksinya, para pelaku berhasil menguras uang nasabah bank hingga ratusan juta rupiah.

Ketujuh orang berinisial MY, AS, TB, M, RB, MF, dan IM alias CG dibekuk ditempat terpisah selama sepekan terakhir. Meskipun saat dibekuk ketujuhnya sempat melawan, namun timah panas polisi berhasil membuat ketujuhnya menyerah.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu menjelaskan ketujuhnya terdiri dari dua kelompok, satu kelompok beranggotakan lima orang dan satu kelompok lainnya di beranggotakan tiga orang.

“Satu orang lagi berinisial, JA, masih kita cari. Dia menjadi perekrut dan pengendali kelompok ini,” kata Edy di Polres Metro Jakarta Barat, Selasa (17/4/2018).

Edy menjelasakan, para pelaku merupakan buruan pihaknya, sepak terjangnya sudah cukup meresahkan masyarakat, tercatat sembilan orang telah melaporkan tabungannya dikuras.

Setelah menindaklanjuti kesembilan laporan itu, polisi dipimpin Kanit Krimum, AKP Rulian Sauri, Kasubnit Jatanras, IPTU Reza Arif Hadafi, serta Kasubnit Siber Krimsus, IPTU Dimitri Mahendra mengamankan mereka, tiga orang dalam kelompok satu diamankan pada Sabtu 7 April 2018 dan Minggu 8 April 2018.

Berbeda dengan kelompok pengganjal ATM yang diamankan polisi. Kelompok ini memiliki ciri khusus, yakni bertato iblis di tubuhnya, tangannya, dan kaki.

Untuk menjadi kelompok ini, JA kemudian memaksakan para pelaku untuk mentato di bagian tubuh mereka dengan bertato iblis.

Meski demikian, saat melakukan aksinya, Edy mengatakan pelaku tak memperlihatkan tubuhnya. Sejumlah tato kemudian ditutup menggunakan pakaian panjang dan bercelana bahan. “Mereka berpakaian rapih, membuat korbannya tak curiga,” kata Edy.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9109 seconds (0.1#10.140)