Penertiban Air Tanah, PAM Jaya: Kami Tidak Pandang Bulu

Kamis, 22 Maret 2018 - 22:15 WIB
Penertiban Air Tanah, PAM Jaya: Kami Tidak Pandang Bulu
Penertiban Air Tanah, PAM Jaya: Kami Tidak Pandang Bulu
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai memperketat penggunaan atau konsumsi air tanah. Tindakan menyeluruh akan dilakukan dan dimaksimalkan terhadap kawasan ekonomi dan industri yang masih menggunakan air tanah.

Direktur Umum PAM Jaya Untung Suryadi menyebutkan, pihaknya saat ini tengah memfokuskan penertiban terhadap penggunaan air tanah. “Sesuai instruksi gubernur DKI, kami akan tindak tegas, tidak pandang bulu, dan semua akan disanksi,” ujar Untung saat menghadiri acara peringatan Hari Air Sedunia di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (22/3/2018).

Meskipun kali ini aksi belum dilakukan secara nyata, namun PAM Jaya bakal mengultimatum dan siap menindak tegas setiap upaya penyelewengan air tanah. Aksi simbolis tidak menggunakan air tanah telah dilakukan di rumah Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno. Kala itu Sandiaga memotong jaringan pipa air tanah di rumahnya.

Untuk penindakan, kata Untung, nantinya PAM memfokuskan pada sumur bor di kedalaman lebih dari 12 meter. Sumur jenis ini banyak terdapat di hotel-hotel, perusahaan, apartemen, hingga industri besar. “Kalau di bawah kedalaman 12 meter, tidak bisa ditindak,” kata Untung.

Untung meminta kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap air. Konsumsi air tanah harus dikurangi dan dipercayakan kepada PAM Jaya atau instansi swasta, seperti Plyja dan Aetra. “Sekarang kami usahakan untuk mengaliri air di Jakarta. Bahkan sampai ke kawasan pelosok,” ucapnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Aetra Muhammad Selim mengatakan, hingga kini sudah ada 76 persen wilayah di Jakarta Utara dan 56 persen wilayah di Jakarta Timur yang terhubung jaringannya dengan total pelanggan 177.442.

Sedangkan pada 2018 ini Aertra menargetkan pemasangan 18 ribu pelanggan baru. “Kalau investasinya di tahun ini kami targetkan Rp60 miliar,” ucapnya. (Baca: DKI Akan Sidak Perumahan Elite Terkait Penggunaan Air Tanah)

Selain itu, terhadap pelanggan yang terdapat di pelosok, Selim mengatakan pihaknya telah menaikkan tekanan pompa, sehingga air bisa terdistribusi kencang. “Ini adalah sikap peduli kita untuk mengurangi konsumsi air tanah,” katanya.

Selain bakal menindak dan memasang jaringan baru, upaya lain yang dilakukan untuk menjaga air tanah adalah melalui penanaman 100 pohon berbuah di kawasan Marunda.

Selim berharap, dengan penanaman ini kondisi rusun menjadi kian sejuk dan nyaman. “Semoga ini menjadi inspirasi untuk kita untuk memanfaatkan alam untuk kita,” tuturnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7966 seconds (0.1#10.140)