Pompa Tak Maksimal, Beberapa Wilayah di Bekasi Rawan Banjir

Selasa, 06 Februari 2018 - 22:16 WIB
Pompa Tak Maksimal, Beberapa Wilayah di Bekasi Rawan Banjir
Pompa Tak Maksimal, Beberapa Wilayah di Bekasi Rawan Banjir
A A A
BEKASI - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi menyebutkan masih ada beberapa titik rawan banjir di wilayahnya. Sebab, keberadaan pompa tidak berfungsi maksimal dan masih menyebabkan genangan dibeberapa wilayahnya.

Apalagi intensitas hujan tinggi yang terjadi pada Senin 5 Februari 2018 membuat Perum Graha Persada Sentosa, Pondok Ungu Permai dan Perkampungan Pondok Ungu Permai (PUP) terendam banjir. Hanya saja, banjir yang menerjang wilayah itu tidak parah, saat hujan berhenti banjir pun surut.

"Kita masih melakukan berbagai upaya untuk cegah genangan di wilayah tersebut. Sebab, setiap intensitas hujan tinggi bakal terjadi genangan 15 centimeter dibeberapa titik," ujar Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Arief Maulana di Bekasi, Selasa (6/2/2018).

Menurutnya, beberapa titik rawan banjir itu berada di Kecamatan Bekasi Utara, Bekasi Selatan dan Rawalumbu. Saat ini, kata dia, pihaknya tengah membuat saluran crossing di titik banjir tersebut. Pembangunan crossing tengah dilakukan di bawah Jalan Tol KM 16 Bekasi Timur dan KM 12 Bekasi Barat.

"Pengerjaan dua crossing ini baru sebatas pemasangan box curvet. Dua proyek tersebut mendapatkan alokasi anggaran sekitar Rp50 miliar," katanya.

Bukan hanya itu, pengerjaan crossing juga dilakukan di Bekasi Barat menuju Perumahan Bumi Satria Kencana (BSK). Dalam program itu, lanjut dia, pihaknya baru memasang box curvet di bawah Kalimalang dengan anggaran sekitar Rp20 miliar dengan anggaran dari APBD Kota Bekasi.

"Rencananya tahun depan akan ditambah hingga Rp10 miliar untuk menyelesaikan pengerjaanya," ungkapnya. (Baca Juga: 1.134 Warga Bekasi Terkena Dampak Banjir, 2 Orang Tewas
Arief menuturkan, keberadaan crossing semata-mata untuk mengalirkan genangan air yang kerap terjadi di Rawalumbu maupun Bekasi Selatan. Pasalnya, meski sudah ada crossing sebelumnya, kapasitas croosing tersebut tidak mampu menampung debit yang ada lantaran pesatnya pembangunan.

"Folder sudah ada, itu hanya mengurangi, limpasannya baru dialirkan ke hilir melalui crossing," jelasnya. Seperti banjir yang kerap terjadi di Perumahan Pondok Hijau Permai dan Perumahan Taman Narogong yang berada di Kecamatan Rawalumbu.

Arief menjelaskan, di lokasi itu nyaris kebanjiran setiap ada hujan deras. Padahal, di sana sudah dibangun kolam retensi di Kelurahan Pengasinan seluas satu hektar dengan kedalaman mencapai lima meter. Tapi, debit air hujan lebih banyak dibanding kapasitas tampungan. "Hanya meminimalisasi saja," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Satgas Badan Penanggunglangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Karsono mengatakan, curah hujan yang tinggi sejak kemarin tidak membuat sejumlah wilayah terendam banjir. "Hanya berupa genangan saja, sudah mulai surut," katanya.

Sehingga, kata dia, pihaknya belum dapat memberlakukan siaga kepada masyarakat Kota Bekasi. Sebab, Kali Bekasi tidak berpotensi mengakibatkan banjir, saat ini baru akibat curah hujan saja dan masih kondusif. "Kami masih monitoring, kondisinya masih kondusif," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4863 seconds (0.1#10.140)