Airin Resmikan Klinik Bayi Tabung, Solusi bagi Pasutri Miliki Anak

Jum'at, 19 Januari 2018 - 02:31 WIB
Airin Resmikan Klinik Bayi Tabung, Solusi bagi Pasutri Miliki Anak
Airin Resmikan Klinik Bayi Tabung, Solusi bagi Pasutri Miliki Anak
A A A
TANGERANG SELATAN - Klinik bayi tabung di Indonesia saat ini jumlahnya masih sangat terbatas. Padahal bagi pasangan suami isteri yang terkendala infertilitas atau kesuburan, sangat membutuhkan fasilitas itu. Banyak dari pasien infertilitas kurang mengetahui apa upaya yang aman dan tepat dalam mengatasi sulitnya memiliki keturunan. Terlebih selama ini masyarakat menganggap bahwa program bayi tabung memerlukan biaya tinggi.

Kini, pasangan suami isteri di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, yang terkendala masalah kesuburan tak perlu lagi gelisah untuk segera memiliki keturunan. Fasilitas program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) telah hadir di wilayah itu.

"Semoga ini menjadi solusi baik bagi masyarakat Kota Tangerang Selatan, ataupun yang tinggal di luar itu agar datang kesini, Insya Allah bisa mendapatkan keturunan. Tentu kita berharap juga ada transfer knowledge (transfer ilmu) dari dokter ahli di sini kepada dokter-dokter lainnya," ujar Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany saat meresmikan Fasilitas Indo Fertility and IVF Center di RS Omni Hospital, Alam Sutera, BSD, Kamis (18/1/2018).

Menurut Airin, gangguan infertilitas tentu sangat menghambat bagi pasangan suami isteri untuk bisa memiliki anak. Bahkan sekalipun sang isteri bisa hamil, namun akan sangat mudah mengalami keguguran.

Sebenarnya, banyak faktor yang memengaruhi tingkat kesuburan seseorang, diantaranya faktor kelebihan berat badan (obesitas), merokok, alkohol, narkotika, kurang berolah raga, stres, serta rendahnya mengonsumsi sayur dan buah-buahan.

Salah satu tim dokter yang menangani program bayi tabung di Indo Fertility and IVF Center, dr Sudirmanto, memaparkan, penyebab gangguan kesuburan bisa dibedakan menjadi tiga hal, yakni faktor isteri, faktor suami, hingga faktor yang tidak dapat dijelaskan atau biasa disebut faktor unexplained.

"Faktor istri bisa berupa gangguan pematangan pada sel telur, sumbatan saluran telur atau gangguan pada rahim dan induk telur. Kalau faktor suami itu akibat jumlah sperma yang sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, kelainan bentuk (morfologi) dan pergerakan (motilitas) sperma," ungkap dr Sudirmanto.

Menurut dr Sudirmanto, satu dari lima pasangan suami isteri setelah satu tahun masa perkawinan selalu mengeluh sulit untuk memiliki keturunan, meski telah dibarengi hubungan seks yang rutin. Oleh karenanya, dalam terapi program bayi tabung hanya diperlukan waktu sekitar 3-4 pekan untuk memastikan pasangan tersebut bisa hamil.

"Pelayanan di klinik bayi tabung ini, pertama adalah pelayanan investigasi tentang gangguan kesuburan itu, dengan konsultasi USG, HSG, analisa sperma, lab hormon, histeroskopi, dan laparoskopi. Kedua, pengobatan gangguan kesuburan. Kurang lebih 3-4 minggu baru bisa kita lihat hasilnya," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kota Tangsel, Suhara Manullang, mengatakan, klinik bayi tabung ini merupakan yang perdana di Provinsi Banten. Karenanya dia berharap masyarakat yang ingin segera memiliki keturunan tak perlu lagi berobat ke Ibu Kota atau bahkan ke luar negeri.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3845 seconds (0.1#10.140)