Gedung Blok G Tanah Abang Akan Dibangun untuk Pedagang Kaki Lima

Rabu, 03 Januari 2018 - 07:17 WIB
Gedung Blok G Tanah Abang Akan Dibangun untuk Pedagang Kaki Lima
Gedung Blok G Tanah Abang Akan Dibangun untuk Pedagang Kaki Lima
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan segera merevitalisasi Gedung Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat sebagai solusi jangka panjang penataan PKL Tanah Abang yang memakan badan jalan saat ini. Penataan di badan jalan akan tetap berlanjut dengan fokus memberikan kesempatan bagi pedagang kecil.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, penataan Tanah Abang harus menghadirkan solusi memberikan kesempatan kepada pedagang kecil untuk mengembangkan usahanya. Untuk itu, lahan milik Wakil Ketua DPRD, Abraham Lunggana (Lulung) menjadi opsi sebagai tempat penampungan sementara pedagang di Blok G saat revitalisasi gedung berjalan nanti.

Sama halnya dengan penataan 400 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dilakukan di Jalan Jati Baru Raya saat ini. Meski banyak masukan-masukan dari pihak lain, Sandi menegaskan, bahwa penataan Tanah Abang sudah dikoordinasikan dengan semua pihak dan terus ditingkatkan. Termasuk pengkajiannya. Sebab, penataan Tanah Abang ini bukan kebijakan yang permanen tapi sementara.

"Fokus kita sesuai permintaan Presiden Joko Widodo untuk memberantas kemiskinan, dan ketimpangan kebijakan itu memastikan bahwa tidak ada pengangguran tambahan, tidak ada angka kemiskinanan tambahan jangan sampe ketimpangan kita semakin melebar," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.

Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arif Nasrudin menyampaikan, proses revitalisasi gedung Blok G Tanah Abang memang harus dipercepat. Namun dia belum tahu kapan waktu pelaksanaannya. Dia hanya menyebut akan dilakukan pada 2018.

Lahan yang akan dijadikan relokasi saat revitalisasi gedung Blok G dilakukan, kata Arif memang akan menggunakan lahan milik Lulung di kawasan Tanah Abang lantaran pihaknya tidak mendapatkan lahan lain. Terlebih permohonan pinjam lahan milik PT KAI seluas 3.000 meter persegi ditolak dengan alasan sudah dipinjam oleh pihak lain.

"Sudah berulang kali mencari lahan sementara yang akan digunakan untuk menampung para pedagang sementara. Hasilnya belum ada, makanya kita pinjam milik Pak Haji Lulung," ungkapnya.

Arif menjelaskan, rencana revitalisasi gedung Blok G memang sudah jadi target PD Pasar Jaya pada 2015-2016 mendatang. Namun, rencana tersebut gagal dilaksanakan.

Padahal, pedagang di Blok G sudah lama menantikan revitalisasi pasar tersebut. Mengingat pasar semi grosir ini membutuhkan tidak hanya sekedar lahan parkir yang luas. Namun juga akses penunjang pembeli yang memadai.

"Kalau sekarang parkiran hanya muat motor saja. Kapasitasnya mampu menampung 2.200 motor namun, itu sudah habis untuk parkiran pedagang, sehingga pembeli tidak terakomodir," ungkapnya.

Adapun konsep revitalisasi Blok G nanti, lanjut Arif, akan akan dilengkapi dengan jembatan penghubung antara gedung Blok G dengan gedung lain terdekat. Termasuk dengan stasiun kereta api.

Nantinya, apabila gedung tersebut sudah jadi, para PKL yang kini diberikan ruang di atas badan jalan Jati Baru akan dipindahkan ke dalam gedung. Sesuai rencana gedung tersebut akan mampu menampung sekitar 2.600 pedagang. Adapun 2.200 di antaranyaerupakan pedagang lama dan 400 lainnya merupakan pedagang yang ada di badan jalan raya.

"Kondisi Blok G yang tidak mengakomodir pembeli itu saat ini sepi peminat. Makanya pedagang lari ke jalan dan ditata dengan tenda. Nah Blok G harus cepat dibangun, sebab pedagang butuh tempat berjualan," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua fraksi PDI perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono meminta tidak ada alasan untuk DKI menempatkan PKL di badan jalan. Dia sepakat apabila memang harus dipindahkan ke lahan lain apabila Blok G dievaluasi agar dapat meningkatkan pedagang. "Kenapa enggak sekalian saja tuh yang 400 ditaro di lahan Haji Lulung," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5949 seconds (0.1#10.140)