Virus Mycoplasma Merebak di China, 2.310 Balita di Jakpus Terinfeksi Pneumonia

Rabu, 06 Desember 2023 - 16:22 WIB
loading...
Virus Mycoplasma Merebak...
Virus Mycoplasma Pneumonia yang sedang merebak di China, kini jadi ancaman di tengah kembali naiknya kasus Covid-19.
A A A
JAKARTA - Virus Mycoplasma Pneumonia yang sedang merebak di China, kini jadi ancaman di tengah kembali naiknya kasus Covid-19. Bahkan, virus Pneumonia telah menginfeksi 2.310 balita di Jakarta Pusat yang tersebar di delapan kecamatan.

"Kasus Pneumonia kebanyakan menyerang kelompok balita. Hingga akhir November 2023 ada 2.310 balita terkena sakit tersebut," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Pusat Rismasari, Rabu (6/12/2023).

Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang menyebabkan infeksi ringan pada sistem pernapasan. Saat seseorang terinfeksi bakteri ini batuk atau bersin, maka mereka bisa menularkan penyakit kepada orang lain melalui droplet.



Sementara Pneumonia adalah peradangan pada paru yang menyebabkan adanya gangguan fungsi pada paru. Gejala yang ditimbulkan oleh pneumonia biasanya demam dan batuk.

Saat ini, kata Rismasari, Sudinkes Jakarta Pusat tengah meningkatkan kewaspadaan dengan memantau tren kasus Influenza Like Illness (ILi) di puskesmas. Kemudian, pihak Sudinkes juga langsung menindaklanjuti laporan penemuan kasus yang dicurigai Mycoplasma Pneumonia.

"Kami juga terus bergerak terhadap laporan yang masuk dan meningkatkan kewaspadaan terkait virus Pneumonia," tegasnya.

Rismasari mengimbau kepada semua warga Jakarta Pusat untuk melakukan pola hidup bersih sehat (PHBS). Mulai kembali menggunakan masker, menjaga kebersihan rumah, dan memastikan aliran udara segar.

"Masyarakat kita minta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air. Itu semua efektif untuk melindungi diri dari Pneumonia," tutupnya.



Diketahui, China mengalami lonjakan kasus penyakit pernapasan pada anak-anak yang tidak biasa. Kasus lonjakan yang luar biasa membuat banyak rumah sakit mengalami kewalahan.

Wabah pneumonia di China pertama kali dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada tanggal 13 November 2023. Wabah tersebut baru diketahui setelah menyerang beberapa anak-anak di sana.

Komisi Kesehatan Nasional China telah menyerukan agar segera dilakukan koordinasi regional untuk mengatasi peningkatan jumlah infeksi. Sementara WHO telah meminta informasi dari China mengenai lonjakan penyakit tersebut.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2132 seconds (0.1#10.140)