Peliputan di Balai Kota DKI Dibatasi, Anies-Sandi Tertutup kepada Media

Jum'at, 03 November 2017 - 01:26 WIB
Peliputan di Balai Kota DKI Dibatasi, Anies-Sandi Tertutup kepada Media
Peliputan di Balai Kota DKI Dibatasi, Anies-Sandi Tertutup kepada Media
A A A
JAKARTA - Era pemerintahan terbuka di Jakarta perlahan terasa mulai sirna. Di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sejumlah kegiatan Pemprov tertutup oleh media.

Anies-Sandi sejak dilantik pada 16 Oktober lalu menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta hanya mau menemui media di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dibatasi. Bahkan, tak jarang para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memilih diam dan meminta agar media bertanya langsung kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

Tidak hanya itu, beberapa rapat yang biasanya dilakukan terbuka kini diperintahkan tertutup bagi awak media. Contohnya adalah rapat pengarahan Gubernur kepada SKPD terkait dengan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) untuk APBD 2018 yang dilaksanakan, Rabu (1/11) kemarin.

Hari ini, hal serupa juga terjadi saat Anies dan Sandi memberikan pengarahan untuk para Kepala Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI. Wartawan yang sudah masuk di Ruang Pola, tempat pengarahan tersebut diminta keluar dan dilarang meliput kegiatan itu.

Pertama kali perubahan dirasakan dimulai ketika Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno melarang wartawan mewawancarainya di depan ruangannya di Lantai 2 Gedung Blok B. Dia mengarahkan agar wawancara hanya dilakukan di Balairung yang ada di lantai 1 Blok B. Alasannya, di Balairung background untuk muncul di televisi lebih baik ketimbang di depan ruangannya.

Padahal, untuk memasuki ruang rapat dan ruang kerja Wakil Gubernur, terdapat dua akses yang bisa dilewati oleh siapa saja. Para pejabat biasanya memilih masuk dari Gedung Blok G untuk menghindari wartawan. Dilarangnya wartawan berada di sana dan disuruh berada di Balairung membuat pejabat atau tamu leluasa memasuki ruang wakil Gubernur tanpa diketahui media.

"Silahkan tunggu di Balairung," kata Mantan Ketua Tim Media Anies-Sandi saat kampanye Pilkada DKI 2017 yang kini membawa pasukanya di Balai Kota.

Saat dikonfirmasi kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait semua itu, Anies tidak menjawab apapun. Dia hanya tersenyum sambil berlalu, meninggalkan awak media yang sudah menantinya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi DKI Jakarta, Dian Ekowati beralasan bahwa semuanya itu dilakukan agar lebih tertib dan tertata. Dia menampik bahwa segala kegiatan menjadi tertutup. Menurutnya, rapat yang tidak boleh dimasuki wartawan dikarenakan untuk menjaga konsentrasi.

"Sekarang segala penjelasan abis rapat oleh Gubernur dan wakil Gubernur hanya di Balairung," ungkapnya.

bima setiyadi‎
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6847 seconds (0.1#10.140)