Macet karena Pembangunan, Penumpang Transjakarta Turun 20 Ribu Orang

JAKARTA - Pembangunan enam proyek infrastruktur di sejumlah ruas jalan yang bersinggungan dengan koridor Transjakarta membuat penumpang bus tersebut mengalami penurunan. Dari total 430.000 per hari di tahun lalu, jumlah penumpang pun menurun menjadi 410.000 orang per hari.

"Penyebabnya turunnya jumlah penumpang tak lain karena adanya proyek infrastruktur. Masyarakat menjadi enggan menggunakan Transjakarta lantaran waktu tempuh yang molor," ungkap Wakil Kepala Dishubtrans DKI Jakarta Sigit Wijatmoko pada Rabu, 25 Oktober 2017 kemarin.

Karena itu, Sigit tak menampik bila penumpang mengalami penurunan hingga 20.000 orang. Sebab, banyak penumpang yang kemudian mulai mengalihkan perjalanan bus Transjakarta ke kendaraan pribadi.

Meski demikian terhadap penurunan ini. Sigit mengaku pihaknya telah membantu Transjakarta untuk kembali membuat penumpang menggunakan bus tersebut, seperti mengerahkan 222 petugas lapangan menjaga enam rute di lima koridor.

Petugas ini, lanjut Sigit nantinya mengupayakan optimalisasi rute dan menjaganya tetap steril. Termasuk melakukan penindakan terhadap angkutan barang yang nekat menerobos jalur Transjakarta.
Meskipun mengalami penurunan, namun Transjakarta optimis target mencapai 500 ribu penumpang di akhir tahun bisa tercapai.

Sebelumnya upaya meningkatkan pengguna transjakarta diungkapkan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Salahudin Uno. Dia meminta agar Transjakarta melakukan inovasi terhadap rute yang mengalami kemacetan.

Sandi mengungkapkan, alasan inovasi ini untuk membuat Transjakarta tetap melayani penumpang. Sehingga masyarakat kemudian menggunakan jasa transportasi umum ini dan enggan menggunakan kendaraan pribadi.

Hingga hari ketiga upaya modifikasi ini, Sandi melihat hal tersebut menunjukan sisi positif. Masyarakat semakin yakin menggunakan Transjakarta. "Saya minta untuk modifikasi rute angkutan dipertambah," tuturnya.