Biarkan Parkir Liar Menjamur, Penataan Kota Tua Belum Selesai

Senin, 16 Oktober 2017 - 05:22 WIB
Biarkan Parkir Liar Menjamur, Penataan Kota Tua Belum Selesai
Biarkan Parkir Liar Menjamur, Penataan Kota Tua Belum Selesai
A A A
JAKARTA - Meskipun sejumlah pedagang kaki lima (pkl) liar di kawasan kota tua berhasil dirapihkan. Namun pembiaran parkir liar di kawasan itu menjadikan penataan kawasan kota tua belum selesai.

Sebab, di beberapa titik, parkir liar di kawasan kota menjadi penyebab kesemerawutan. Banyak gedung kemudian di jadikan lahan parkir. Membuat lalu lintas jalan menjadi tak terkendali.

Meskipun dalam penataan pkl. Pemprov dki Jakarta telah menyiapkan lahan parkir di samping kios pedagang. Namun upaya menggiring kendaraan belum dilakukan. Banyak bus, kendaraan pribadi, hingga roda dua masih terparkir di sekitaran Taman Fatahilla, sementara kawasan kota tua masih tetap sepi.

Salah satu pkl yang menempati kawasan jalan ‎cengkeh, Budi Prawira, 39,mengatakan kondisi parkir liar di kota tua makin menggila. Penggirangan kendaraan untuk memarkirkan diri ke kawasan jalan cengkeh belum dilakukan.

"Jadi apa fungsinya jalan cengkeh? Kalau ini mah sia sia saja," ucap Budi ketika bertemu Koran SINDO di jalan cengkeh, Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (15/10/2017).

Budi sendiri menyayangkan dengan kondisi demikian. Sebab, ia yakin, bila parkir liar dapat digiring ke jalan cengkeh, maka pendapatan akan meningkat seiring dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan ke kawasan itu.

Hatta Cobra, 50, pedagang lainnya mengatakan hal yang sama. Ia mengaku saat ini kondisi jalan cengkeh masih dari janji yang diungkapkan. Sebab upaya jalan cengkeh menampung kendaraan belum dilakukan Pemprov dki jakarta.

"Ini mah sama aja bohong. Kita di pindah, tapi mereka dibiarkan saja," tuturnya.

Pantauan Koran SINDO, setelah peresmian jalan Cengkeh pada Kamis 5 Oktober 2017 lalu‎ kondisi parkir liar makin menggila. Jalan yang tak dipenuhi pkl kini berubah jadi lapak lapak parkir.

Kendaraan pengunjung pun memenuhi sejumlah trotoar, bahu jalan, hingga sparator di tengah jalan Kunir.

Selain itu, karena pemenuhan jalan. Lapak kembali terlihat di sejumlah ‎gedung gedung kota di sekitaran jalan kunir7, sekalipun tak membuat macet, namun gedung yang ada membuat kesan heritage menghilang.

Kepala UPK Kota Tua, Norviadi S. Husuodo tak menampik dengan kondisi. Ia pun tak bisa berbuat banyak lantaran tak semua gedung di kelolah oleh pemprov dki jakarta. "Nah kecuali gedung itu milik kami, baru kami bisa tindak," tuturnya.

Selain berharap ada tindakan di sejumlah gedung. Ia pun berharap, dinas terkait dapat melakukan tindakan di beberapa titik di kawasan terutama bahu jalan dan trotoar. "Ini supaya kondisi kota tua dapat lebih tertib dan tidak lagi semerawut," ucapnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKM-P) DKI Jakarta, Irwandi mengatakan, keberadaan parkir liar di kawasan Kota Tua berpengaruh terhadap ramainya pengunjung di lokbin Taman Kota Intan Jalan Cengkeh.

"Itu otomatis yang buat PKL di Jalan Cengkeh jadi sepih. Kalau sepih PKL bisa balik lagi ke jalan," ujar Irwandi

Irwandi berharap ada komitmen dari pihak terkait untuk bisa menertibkan parkir liar di kawasan Kota Tua.

"Seperti kata Pak Gubernur (DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat) itu harus komitmen kalau mau PKL Jalan Cengkeh ramai. Dinas Perhubungan dan UPK (Unit Pengelola Kawasan) Kota Tua harus tertibkan. Jangan ada parkir selain di Jalan Cengkeh," tegas Irwandi

Saat dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Barat, Anggiat Banjar Nahor mengaku permasalah parkir di luar lokbin Jalan Cengkeh masih dikoordinasikan.

"Kami koordinasikan dulu, kami rapatkan sama UP (unit Pengelola) parkir DKI dan pihak yang terkait," ucapnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3916 seconds (0.1#10.140)