Asal-usul Daerah Kemayoran Jakarta Pusat, Diambil dari Nama Rumah Mayor Prancis

Senin, 06 November 2023 - 15:25 WIB
loading...
Asal-usul Daerah Kemayoran...
Asal-usul daerah Kemayoran Jakarta Pusat. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Asal-usul daerah Kemayoran menarik untuk diulas. Wilayah ini memiliki sejarah yang berkaitan dengan kolonialisme Belanda, budaya Betawi, dan perkembangan Jakarta.

Kemayoran merupakan salah satu kecamatan di Jakarta Pusat. Kota ini menjadi pusat perkembangan ekonomi dan industri di Jakarta, dengan adanya kawasan bisnis, perdagangan, dan hiburan.

Sama seperti halnya dengan wilayah Jakarta yang lain, Kemayoran juga mempunyai asal usul yang unik. Adapun asal-usul dari daerah Kemayoran sebagai berikut.

Asal-usul Daerah Kemayoran


Nama Kemayoran berasal dari nama seorang Mayor Issac de L’Ostale de Saint Martin, yang merupakan seorang tentara dan tuan tanah asal Prancis yang bergabung dengan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda.



Isaac de L’Ostale de Saint Martin lahir di Prancis pada tahun 1629. Ia naik pangkat menjadi letnan pada tahun 1662 dan ikut serta dalam peperangan di Cochin, India.

Pada tahun 1682, ia ditugaskan oleh VOC untuk membantu Sultan Haji dari Banten menghadapi ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa, yang memberontak melawan penjajah Belanda.

Atas jasanya dalam peperangan tersebut, Isaac de L’Ostale de Saint Martin diberi hadiah berupa beberapa bidang tanah di Batavia (nama lama Jakarta) oleh VOC. Salah satu tanah yang ia miliki adalah kawasan Kemayoran, yang saat itu masih berupa hutan belantara dan rawa-rawa.

Ia membangun sebuah rumah besar di sana, yang terletak di Jalan Garuda dekat tikungan Kemayoran Gempol. Rumah besar milik Isaac de L’Ostale de Saint Martin menarik perhatian masyarakat sekitar, yang menyebutnya sebagai “Mayoran” atau “rumah Mayor”.



Nama tersebut kemudian melekat pada kawasan tersebut hingga akhirnya menjadi Kemayoran. Sementara Isaac de L’Ostale de Saint Martin meninggal pada tahun 1702 dan dimakamkan di Gereja Portugis di Batavia.

Kemayoran kemudian berkembang menjadi salah satu kawasan penting di Jakarta, terutama setelah dibangunnya Bandara Kemayoran pada tahun 1930-an oleh pemerintah kolonial Belanda. Bandara ini menjadi bandara terbesar dan tersibuk di Asia Tenggara saat itu, dan menjadi pusat penerbangan sipil dan militer.

Namun saat ini, Kemayoran telah mengalami banyak perubahan dan pembangunan. Bandara Kemayoran sudah tidak beroperasi lagi sejak tahun 1985, dan digantikan oleh Bandara Soekarno-Hatta.

Kawasan bandara lama kemudian diubah menjadi Jakarta International Expo (JIExpo), yang merupakan pusat pameran dan konvensi terbesar di Indonesia.
(okt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1449 seconds (0.1#10.140)