Diduga Ingin Intip Tetangga Mandi, Pria Paruh Baya Tewas Terjatuh

Jum'at, 08 September 2017 - 21:58 WIB
Diduga Ingin Intip Tetangga Mandi, Pria Paruh Baya Tewas Terjatuh
Diduga Ingin Intip Tetangga Mandi, Pria Paruh Baya Tewas Terjatuh
A A A
BEKASI - Seorang pria tewas terjatuh hanya menggunakan celana dalam dari plafon rumah kontrakan tetanganya di Jalan Dewi Sartika, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jumat (8/9/2017). Korban AJ (46) tewas lantaran diduga hendak mengintip mandi tetangganya.

Peristiwa itu bermula saat AJ tinggal di rumah kontrakan tiga petak bersama istrinya Dahlia. Namun AJ berserta keluarganya menempati pintu kontrakan paling ujung. Sementara kontrakan tetangganya yang tak lain ibu muda terpisah satu pintu dengan kontrakan lain atau berada di urutan nomor tiga.

Saat siang hari, diam-diam AJ menyelinap ke rumah kontrakan nomor tiga lewat plafon. Saat itu, pria yang bekerja sebagai penjaga salah satu sekolah swasta ini hanya mengenakan celana dalam saja. Diduga plafon berbahan triplek tidak mampu menahan berat badan AJ.

Mendadak plafon tersebut jebol, tubuh AJ kemudian mendarat di dapur rumah tetangganya yakni wanita cantik tersebut. Kasus ini kemudian terungkap saat anak wanita tersebut MR (11) baru saja pulang sekolah dan hendak masuk ke kamar mandi rumah.

Saat itu, MR kesulitan membuka pintu dapur karena terganjal sebuah benda yang ada dibalik dapur. MR lalu mendorong pintu dapur lebih kuat lagi, hingga pintu terbuka lebih lebar. Seketika MR histeris, karena mendapati tubuh pria tengah terkelungkup di ruang dapur.

Mendengar teriakan MR, warga berkerumun ke rumah kontrakan tetangga AJ tersebut. Mereka kemudian melaporkan hal ini ke Polsek Bekasi Timur untuk ditindak lanjuti. Sementara AJ sudah terbujur di dalam kamar mandi dalam kondisi tewas mengenaskan.

Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara Iptu Yusron tidak menampik motif korban terjatuh di rumah kontrakan hanya mengenakan celana dalam kemungkinan ingin mengintip tetangganya.”Bisa juga ada niat mengintip. Tapi untuk motif kan enggak ada yang tahu kecuali korban sendiri. Apalagi saat itu situasi sepi,” katanya. Saat kejadian suami tetangganya yakni Yadi Badri (31) sedang bekerja. Sementara anaknya MR sedang sekolah dan istrinya tengah pergi ke rumah kerabatnya.

Menurut Yusron, korban tewas karena terjatuh dari atas plafon, bukan tersengat listrik dari instalasi yang dipasang di atas plafon. Saat terjatuh, kemungkinan kepalanya mendarat lebih dulu, sehingga terjadi pendarahan hebat. Sebab, ada luka memar di bagian kepala dan beberapa tubuhnya.

Oleh petugas, jenazah korban kemudian diserahkan ke keluarganya untuk dikebumikan. Keluarganya menolak, rencana polisi memvisum jenazah AJ di rumah sakit.”Keluarga mengikhlaskan kejadian ini dan telah membuat surat pernyataan atas penolakan visum,” ungkapnya.

Ketua RW setempat, Mustofa mengaku, korban AJ cukup dikenal ramah oleh para tetangga. Dia juga sering tegur sapa bila berpapasan di tengah jalan.”Terkait kasus ini, yang jelas kami menganggapnya sebagai musibah. Saya tahu ada kejadian ini juga dari warga,” katanya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2195 seconds (0.1#10.140)