96 SMP Swasta di Kota Tangerang Gratiskan Biaya SPP

Selasa, 25 Juli 2017 - 02:31 WIB
96 SMP Swasta di Kota...
96 SMP Swasta di Kota Tangerang Gratiskan Biaya SPP
A A A
TANGERANG - Pemkot Tangerang memberikan bantuan untuk biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bulanan bagi siswa di 96 SMP swasta di Kota Tangerang. Seluruh siswa di 96 sekolah swasta tersebut kini terbebas dari biaya SPP per bulan.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang Jamaludin mengatakan, kebijakan bantuan SPP bulanan untuk SMP swasta ini merupakan program Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dalam memajukan pendidikan di Kota Tangerang. "Ini terkait program sekolah gratis. Saat ini kami sedang melakukan sosialisasi terkait kebijakan tersebut," kata Jamaludin saat ditemui KORAN SINDO di BSD City, Serpong pada Senin, 24 Juli 2017 kemarin.

Menurut Jamaludin, SPP setiap sekolah swasta itu memiliki besaran berbeda-beda, dari yang terkecil Rp75.000 hingga yang paling besar mencapai Rp2,9 juta. Setelah dilakukan sosialisasi, lanjut dia, mulai bermunculan pro dan kontra terkait kebijakan tersebut.

Banyak pemilik dan yayasan menyambut baik, namun ada juga yang melihat negatif berdasarkan hitung-hitungan untung rugi dalam bisnis pendidikan. Bahkan ada SMP swasta yang biaya SPP bulanannya Rp300.000 ikut dalam program bantuan SPP ini.

"Dana bantuan SPP dari pemerintah daerah Rp105.000. Sekarang SMP negeri dan swasta totalnya ada 186 sekolah, dan yang telah mengambil bantuan SPP ada sebanyak 96 sekolah. Seluruh sekolah swasta tersebut telah siap menggratiskan iuran SPP bulanan bagi siswa mereka," ucapnya.

Sementara biaya di luar SPP bulanan, akan menjadi tanggung jawab orangtua siswa. Mulai dari biaya kebutuhan personal, mulai dari baju batik, kaus olahraga, dan lainnya, akan dibebankan para orangtua. Begitupun dengan biaya bangunan sekolah.

Bagi sekolah swasta kurang mampu yang siswanya terdiri dari siswa kurang mampu, bantuan ini sangat penting. Sebab serapan SPP bulanan siswa tidak semua lancar, dan ada saja yang menunggak, atau tidak selalu mencapai angka hingga 100%.

"Setelah kami hitung-hitungan angkanya, ternyata setiap bulan siswa tidak 100% membayar SPP. Jadi lebih baik mengambil yang Rp105.000. Kalau kaitan dengan infak bangunan, diambil pada awal tahun dari para orangtua siswa," ucapnya.

Kedepannya, Jamal menuturkan, sekolah MTs juga akan mengambil bantuan biaya SPP ini. Namun untuk berapa jumlah sekolah yang akan mengambil, masih belum bisa memastikan angkanya. "Jumlah SMP 186. Dikurang 24, jadi 160 lebih sekolah swasta. Jadi dari 160 sekolah, sebanyak 96 sekolah mengambil SPP gratis. Untuk MTs, sedang kami data semua. Di luar sekolah negeri ada 56 sekolah, tiga negeri, dan 53 swasta," ucap Jamal.

Untuk menyukseskan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SPP bulanan ini, Pemkot Tangerang mengucurkan biaya cukup besar, mencapai Rp3 miliar pertiga bulannya. Triwulan pertama, terhitung bulan Juli-Agustus-September.

"Program BOP SPP gratis baru kami mulai di bulan Juli tahun ajaran baru ini. Serapan anggaran negeri dan swasta untuk SMP Rp66 miliar, sekolah negeri saja Rp35 miliar. Sisanya untuk sekolah swasta. Triwulan pertama ini dana yang dicairkan Rp3 miliar," jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Abduh Surahman menambahkan,dasar kebijakan bantuan SPP gratis di 96 SMP swasta itu untuk menjawab kebutuhan masyarakat Kota Tangerang yang sangat tinggi terhadap pendidikan menengah.

"Seperti diketahui, daya serap sekolah negeri di Kota Tangerang masih sangat terbatas, hanya 11.000 siswa untuk SMP. Sedangkan jumlah lulusan SD yang ingin masuk SMP berjumlah 11.000 orang. Ini harus dipikirkan," ungkap Abduh.

Ditambahkan dia, dari 19.000 siswa itu, banyak berasal dari siswa kurang mampu dan mereka yang gagal masuk ke SMP negeri saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online sistem zonasi. Kepada mereka, juga harus diberikan perhatian.

Salah satu bentuk perhatian terhadap para siswa itu adalah dengan memberikan bantuan biaya SPP bulanan Rp105 ribu perbulan. Dengan bantuan itu, diharap dapat sedikit meringankan beban ekonomi orangtua murid di 96 sekolah swasta.

"Di antara 19 ribu ini, ada anak-anak tidak mampu. Kebetulan mereka gagal masuk SMP negeri, karena gagal dalam seleksi, tapi mereka tetap harus tetal sekolah. Agar sekolahnya terjamin, maka kita bantu dengan program ini," ucap Abduh.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1583 seconds (0.1#10.140)