Kencan dengan WNA di Jaksel, PSK Muda Dapat Rp1 Juta dan Muncikari Raup Rp2 Juta
loading...
Polisi menangkap muncikari berinisial JL di Jakarta Selatan. Muncikari itu menjajakan ACA (17) kepada WNA. Muncikari meraup Rp2 juta, sedangkan PSK muda hanya mendapat Rp1 juta. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Polisi menangkap muncikari berinisial JL di wilayah Jakarta Selatan. Muncikari itu menjajakan ACA (17) kepada WNA . Dari hasil transaksi esek-esek, muncikari meraup Rp2 juta, sedangkan PSK muda hanya mendapat Rp1 juta.
"Korban ACA diberikan Rp3 juta oleh tamunya. Uang itu kemudian diberikan kepada tersangka. Tersangka lalu menyimpan Rp2 juta dan Rp1 juta diberikan pada korban," ujar Wakil Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi, Selasa (10/10/2023).
Uang Rp3 juta diberikan WNA berinisial N yang menjadi tamu korban di apartemen kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ketika melayani WNA, korban dipaksa menggunakan seragam sekolah hingga direkam video seksnya.
Sebelum di-booking WNA, ACA dijual muncikari ke pria hidung belang di kawasan hotel Kemang. Usai melakukan hubungan intim, korban hanya diberikan Rp700 ribu oleh pelanggannya.
"Pelaku melakukan itu (menjual korban) sejak tahun 2022. Mengenai berapa kali dan ada tidaknya korban lainnya masih kami dalami," kata Henrikus.
"Korban ACA diberikan Rp3 juta oleh tamunya. Uang itu kemudian diberikan kepada tersangka. Tersangka lalu menyimpan Rp2 juta dan Rp1 juta diberikan pada korban," ujar Wakil Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi, Selasa (10/10/2023).
Uang Rp3 juta diberikan WNA berinisial N yang menjadi tamu korban di apartemen kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ketika melayani WNA, korban dipaksa menggunakan seragam sekolah hingga direkam video seksnya.
Sebelum di-booking WNA, ACA dijual muncikari ke pria hidung belang di kawasan hotel Kemang. Usai melakukan hubungan intim, korban hanya diberikan Rp700 ribu oleh pelanggannya.
"Pelaku melakukan itu (menjual korban) sejak tahun 2022. Mengenai berapa kali dan ada tidaknya korban lainnya masih kami dalami," kata Henrikus.
(jon)
Explore More