Pembunuh Bocah di Cengkareng Harus Dihukum Maksimal

Senin, 05 Juni 2017 - 03:58 WIB
Pembunuh Bocah di Cengkareng Harus Dihukum Maksimal
Pembunuh Bocah di Cengkareng Harus Dihukum Maksimal
A A A
JAKARTA - AF, bocah berusia 13 tewas secara tragis. Dia diperkosa dan dibunuh oleh teman ayahnya, WAH. Korban ditemukan terbujur kaku dalam kondisi terikat setengah bugil dan tertumpuk benda bekas di lantai dua tempat tinggalnya Jalan Safir RT 003/007, Kedaung, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu, 3 Juni

Menyikapi kasus tersebut, psikolog Universitas Pancasila Maharani Ardi Putri menduga lingkungan menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kasus tersebut

Peristiwa itu juga dinilai terjadi karena ketidakmatangan orang dewasa dalam mengontrol dirinya. "Ada dari pengaruh pribadi si pelaku juga namun ditambah lagi secara lingkungan yang membuatnya bertindak demikian," kata Putri.

Menurut dia, lingkungan korban dan pelaku cukup padat. Satu rumah, kata dia, bisa dihuni banyak orang. Hal ini menjadikan ruang privasi menjadi sangat mahal dan sulit didapat oleh individu.

"Sehingga orang dewasa pun tidak matang dalam mengendalikan dorongan yang dimiliki. Dia menjadi impulsif," katanya. (Baca juga: Bocah 13 Tahun Itu Dibunuh dan Diperkosa Teman Ayah )

Alhasil, kata dia, anak-anak sangat rentan menjadi korban kekerasan oleh orang dewasa. Dengan demikian, kata dia, pengawasan terhadap anak-anak harus dilakukan dengan sangat baik.

Orangtua harus melakukan seleksi terhadap orang dewasa yang dekat dengan anaknya. "Jangan terlalu percaya dengan siapa pun. Mereka yang dekat dengan anak harus diseleksi," ucapnya.

Menurut dia, agar kejadian ini tidak terulang kembali maka penegak hukum harus tegas dan konsisten memberikan hukuman.

Dia berharap pelaku kekerasan seksual terhadap anak harus diganjar hukuman maksimal tanpa ada argumen apapun untuk mengurangi hukumannya.

"Kalau yang dipakai adalah hukuman maksimal tanpa ada pertimbangan lagi maka pelaku lain pun akan berpikir untuk melakukan tindakan serupa," ujarnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4943 seconds (0.1#10.140)