Pembangunan LRT Kelapa Gading-Velodrome Molor

Selasa, 30 Mei 2017 - 21:09 WIB
Pembangunan LRT Kelapa Gading-Velodrome Molor
Pembangunan LRT Kelapa Gading-Velodrome Molor
A A A
JAKARTA - Pembangunan transportasi massal Light Rail Transit (LRT) di Jakarta yang dibangun PT Jakpro molor. Pembangunan yang diprediksi selesai pada April 2017 ini pun mengalami kemunduran selama satu tahun.

"Makanya sekarang kita percepat. Sejak Januari kita kebut pekerjaannya," kata Dirut Utama PT Jakpro Satya Heragandhi di ruas pembangunan LRT Kelapa Gading-Velodrome, Selasa (30/5/2017).

Demi mempercepat pembangunan, Satya mengaku pihaknya menambah jumlah pekerja menjadi dua kali lipat, dari sebelumnya sebanyak 1.954 pekerja. Satya yakin dengan tambahan jumlah ini akan membuat pekerjaan semakin mudah dan cepat selesai.

Karena itu, Satya yakin betul dengan dukungan sejumlah mesin maka pembangunanan akan cepat dalam waktu tambahan setahun. Sebab itu, beragam cara dilakukan mulai dari mendatangkan dua mesin girder dari Italia.

Pantauan KORAN SINDO di lokasi pembangunan LRT Kelapa Gading terlihat puluhan tiang pancang telah terpasang untuk pembangunan LRT. Tiang itu siap untuk dipasang box girder yang nantinya akan menjadi alas dari rel LRT sendiri.

Sementara untuk jarak antar rel, terlihat jelas ada sekitar 20-30 meter, hanya satu titik yang mencapai 40 meter dan berlokasi di ujung Jalan Boulevard yang berbatasan dengan Perintis Kemerdekaan. Di sisi setiap tiangnya di pasang beberapa seng untuk menutup proyek, sejumlah petugas keamanan pun terlihat berjaga di proyek itu, termasuk mengawasi jalur putar arah untuk kendaraan.

Satya optimistis akhir tahun nanti jalur sepanjang 5,8 kilometer ini akan selesai dalam enam section. Meskipun untuk pemasangan girder box bisa mencapai 3-4 hari.

"Nah pemasangannya masih dilakukan oleh PT Wika," tuturnya. Untuk pembangunan di kawasan ini sendiri, Satya menuturkan, investasi yang digunakan mencapai Rp6,4 triliun. Anggaran terbesar berasal dari pembangunan dipo untuk kereta yang nantinya akan terkoneksi dengan rumah susun, dalam proyek ini, pembangunan dipo menelan anggaran Rp2,5-2,6 triliun.

"Yang jelas pembangunan kami ini cukup kuat, sampai sampai bangunan ini tahan hingga gempa 8,7 skala richter," tuturnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9153 seconds (0.1#10.140)