2 Wakapolda Metro Jaya Kelahiran Jabar, Nomor Terakhir Ungkap Kasus Pedofilia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat 2 Wakapolda Metro Jaya kelahiran Jawa Barat (Jabar) . Dua jenderal itu yakni Irjen Pol (Purn) Nandang Jumantara dan Irjen Pol Wahyu Hadiningrat.
Nandang kelahiran Tasikmalaya, 16 Maret 1959. Sedangkan, Wahyu yang lulusan Akpol 1992 kelahiran Bandung, 4 Juni 1970.
Ingin mengetahui lebih dalam mengenai dua sosok jenderal polisi itu? Berikut profil 2 Wakapolda Metro Jaya kelahiran Jabar:
Dia berpengalaman dalam bidang Brimob. Jabatan penting lain yang pernah diemban yakni Wakapolda Banten (2010), Waketbidminwa STIK Lemdikpol (2013), serta Wagub Akpol (2014).
Wahyu, jebolan Akpol 1992 merupakan salah satu polisi yang terlibat investigasi perburuan teroris Dr Azahari. Dia dibawa Komjen Pol (Purn) Gregorius “Gories” Mere yang merupakan perintis Densus 88 Antiteror untuk menangkap otak serangkaian serangan terorisme di Indonesia.
Selain Wahyu, ada sejumlah sosok penting dalam penangkapan Dr Azahari yakni Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian (mantan Kapolri, saat ini Mendagri), Jenderal Polisi (Purn) Idham Azis (mantan Kapolri), Komjen Pol Petrus Reinhard Golose, Komjen Pol (Purn) M Syafii, dan Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel. Kemudian, Irjen Pol Martinus Hukom, Irjen Pol (Purn) Carlo Brix Tewu, serta Irjen Pol Tornagogo Sihombing.
Peran Wahyu selain dalam perburuan Dr Azahari juga dalam pengungkapan berbagai kasus ketika menduduki posisi Direskrimsus Polda Metro Jaya pada tahun 2016. Dia pernah menangani sejumlah kasus besar yang menghebohkan publik. Kasus-kasus itu antara lain pedofilia Lolly Candys Group dan kasus investasi bodong Pandawa Group yang merugikan nasabah mencapai triliunan rupiah.
Kemudian, kasus ujaran kebencian melalui media sosial yang menjerat paranormal beken Ki Gendeng Pamungkas.
Wahyu juga pernah menduduki posisi strategis di antaranya Kapolres Metro Bekasi Kota, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Wadir Tipid Siber Bareskrim Polri, Direktur Respon Ancaman Deputi Bidang Intelijen Siber Badan Intelijen Negara (BIN), serta Wakabareskrim Polri.
Nandang kelahiran Tasikmalaya, 16 Maret 1959. Sedangkan, Wahyu yang lulusan Akpol 1992 kelahiran Bandung, 4 Juni 1970.
Ingin mengetahui lebih dalam mengenai dua sosok jenderal polisi itu? Berikut profil 2 Wakapolda Metro Jaya kelahiran Jabar:
1. Irjen Pol (Purn) Nandang Jumantara
Nandang menjabat Wakapolda Metro Jaya periode 2014-2016. Pria kelahiran Tasikmalaya, 16 Maret 1959 merupakan jenderal lulusan Akpol 1983 dengan jabatan terakhir Widyaiswara Utama Sespim Polri.Dia berpengalaman dalam bidang Brimob. Jabatan penting lain yang pernah diemban yakni Wakapolda Banten (2010), Waketbidminwa STIK Lemdikpol (2013), serta Wagub Akpol (2014).
2. Irjen Pol Wahyu Hadiningrat
Wahyu menjabat Wakapolda Metro Jaya periode 2018-2020. Pria kelahiran Bandung, 4 Juni 1970 itu menduduki posisi sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri.Wahyu, jebolan Akpol 1992 merupakan salah satu polisi yang terlibat investigasi perburuan teroris Dr Azahari. Dia dibawa Komjen Pol (Purn) Gregorius “Gories” Mere yang merupakan perintis Densus 88 Antiteror untuk menangkap otak serangkaian serangan terorisme di Indonesia.
Selain Wahyu, ada sejumlah sosok penting dalam penangkapan Dr Azahari yakni Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian (mantan Kapolri, saat ini Mendagri), Jenderal Polisi (Purn) Idham Azis (mantan Kapolri), Komjen Pol Petrus Reinhard Golose, Komjen Pol (Purn) M Syafii, dan Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel. Kemudian, Irjen Pol Martinus Hukom, Irjen Pol (Purn) Carlo Brix Tewu, serta Irjen Pol Tornagogo Sihombing.
Peran Wahyu selain dalam perburuan Dr Azahari juga dalam pengungkapan berbagai kasus ketika menduduki posisi Direskrimsus Polda Metro Jaya pada tahun 2016. Dia pernah menangani sejumlah kasus besar yang menghebohkan publik. Kasus-kasus itu antara lain pedofilia Lolly Candys Group dan kasus investasi bodong Pandawa Group yang merugikan nasabah mencapai triliunan rupiah.
Kemudian, kasus ujaran kebencian melalui media sosial yang menjerat paranormal beken Ki Gendeng Pamungkas.
Wahyu juga pernah menduduki posisi strategis di antaranya Kapolres Metro Bekasi Kota, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Wadir Tipid Siber Bareskrim Polri, Direktur Respon Ancaman Deputi Bidang Intelijen Siber Badan Intelijen Negara (BIN), serta Wakabareskrim Polri.
(jon)