Udara Jakarta Masih Tidak Sehat Senin Pagi, Terburuk Ketiga di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beragam cara untuk mengatasi pencemaran udara di Jakarta sepertinya belum efektif. Kualitas udara Jakarta masih kategori tidak sehat pada Senin (11/9/2023) pagi.
Dengan kondisi itu, Jakarta hari ini berada di posisi ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Dilansir dari laman pengukuran kualitas udara IQAir pada Senin pagi pukul 09.50 WIB, indeks kualitas udara di Jakarta tercatat di angka 157.
Sementara kosentrasi polutan tertinggi dalam udara di Jakarta hari ini sebesar PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 68 mikogram per meter kubik. Konsentrasi tersebut sebesar 13.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Dari data tersebut, itu artinya kualitas udara di Jakarta masih belum banyak perubahan, meskipun Pemprov DKI telah melakukan berbagai upaya. Mulai dari penyemprotan jalan dengan water cannon, uji emisi, hingga kebijakan work from home (WFH) untuk sebagian aparatur sipil negara (ASN).
Selain itu, Pemprov DKI juga melakukan penyemprotan air dari atap gedung tinggi atau Water Mist Generator.
Dengan kondisi udara Jakarta yang belum sehat itu, laman IQAir merekomendasikan kepada masyarakat untuk menggunakan masker, menyalakan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas di luar ruangan agar terhindar dari polusi udara.
Dengan kondisi itu, Jakarta hari ini berada di posisi ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Dilansir dari laman pengukuran kualitas udara IQAir pada Senin pagi pukul 09.50 WIB, indeks kualitas udara di Jakarta tercatat di angka 157.
Sementara kosentrasi polutan tertinggi dalam udara di Jakarta hari ini sebesar PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 68 mikogram per meter kubik. Konsentrasi tersebut sebesar 13.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Dari data tersebut, itu artinya kualitas udara di Jakarta masih belum banyak perubahan, meskipun Pemprov DKI telah melakukan berbagai upaya. Mulai dari penyemprotan jalan dengan water cannon, uji emisi, hingga kebijakan work from home (WFH) untuk sebagian aparatur sipil negara (ASN).
Selain itu, Pemprov DKI juga melakukan penyemprotan air dari atap gedung tinggi atau Water Mist Generator.
Dengan kondisi udara Jakarta yang belum sehat itu, laman IQAir merekomendasikan kepada masyarakat untuk menggunakan masker, menyalakan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas di luar ruangan agar terhindar dari polusi udara.