451 KK Warga Rusun Marunda Direlokasi ke Rusun Nagrak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 451 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Rumah Susun (Rusun) Marunda Jakarta Utara akan direlokasi ke Rusun Nagrak . Ratusan KK ini merupakan warga yang terdampak ambruknya atap Blok C1 hingga C5 di rusun tersebut.
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Retno Sulistyaningrum mengatakan, alasan Rusun Nagrak jadi tempat relokasi lantaran lokasinya berdekatan dengan Rusun Marunda.
“Selain itu Rusun Nagrak bisa nampung semua warga, mereka enggak mau dipisah, per RT satu bangunan,” kata Retno dikutip Selasa (5/9/2023).
Terpisah, Kepala Unit Pelayanan Rumah Susun (UPRS) II Dinas PRKP DKI Jakarta, Uye Yayat Dimyati mengungkapkan, telah melakukan sosialisasi kepada warga untuk pindah sejak Maret 2022.
“Sebetulnya sosialisasi untuk relokasi itu sudah dilaksanakan pada bulan Maret 2022, tertunda karena adanya lonjakan kasus covid-19 saat itu dan Rusun Nagrak sebagai tempat relokasi digunakan untuk isolasi pasien covid,” ungkapnya.
Dia menuturkan, relokasi itu dilakukan lantaran sudah ada rekomendasi dari BRIN yang menyebutkan beberapa bangunan sudah tidak layak huni.
“Hasil rekomendasi BRIN cluster C sudah tidak layak huni. Mengingat beberapa lokasi bangunan sudah sangat membahayakan maka relokasi di segerakan pada bulan September ini,” ucapnya.
Untuk diketahui, insiden robohnya atap Rusun Marunda Jakarta Utara itu terjadi pada Rabu (30/8/2023) pukul 21.10 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Retno Sulistyaningrum mengatakan, alasan Rusun Nagrak jadi tempat relokasi lantaran lokasinya berdekatan dengan Rusun Marunda.
“Selain itu Rusun Nagrak bisa nampung semua warga, mereka enggak mau dipisah, per RT satu bangunan,” kata Retno dikutip Selasa (5/9/2023).
Terpisah, Kepala Unit Pelayanan Rumah Susun (UPRS) II Dinas PRKP DKI Jakarta, Uye Yayat Dimyati mengungkapkan, telah melakukan sosialisasi kepada warga untuk pindah sejak Maret 2022.
“Sebetulnya sosialisasi untuk relokasi itu sudah dilaksanakan pada bulan Maret 2022, tertunda karena adanya lonjakan kasus covid-19 saat itu dan Rusun Nagrak sebagai tempat relokasi digunakan untuk isolasi pasien covid,” ungkapnya.
Dia menuturkan, relokasi itu dilakukan lantaran sudah ada rekomendasi dari BRIN yang menyebutkan beberapa bangunan sudah tidak layak huni.
“Hasil rekomendasi BRIN cluster C sudah tidak layak huni. Mengingat beberapa lokasi bangunan sudah sangat membahayakan maka relokasi di segerakan pada bulan September ini,” ucapnya.
Untuk diketahui, insiden robohnya atap Rusun Marunda Jakarta Utara itu terjadi pada Rabu (30/8/2023) pukul 21.10 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.
(hab)