Komnas PA Lanjutkan Perjuangan Arist Merdeka Sirait Lindungi Anak Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sudah sepekan lebih Indonesia kehilangan pejuang hak anak Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait yang wafat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu 26 Agustus 2023.
Sekjen Komnas PA Lia Latifa mengatakan, jenazah telah dimakamkan di Desa Porsea, Sumatera Utara (Sumut). Semangat dan perjuangan Arist akan terus dikobarkan untuk melindungi anak-anak Indonesia.
"Terima kasih Pak Arist Merdeka atas semua perjuangan dan semangat yang selalu dikobarkan setiap hari. Selamat jalan pejuang. Selamat jalan sang motivator. Kami akan lanjutkan perjuanganmu untuk melindungi anak Indonesia," tuturnya, Senin (4/9/2023).
Semasa hidupnya, Arist memperjuangkan hak-hak anak yang menjadi korban kekerasan, kemiskinan, dan kesehatan. Bahkan, di akhir-akhir hidupnya Arist tengah gigih mengampanyekan bahaya Bisphenol A (BPA) kepada masyarakat.
"Arist mendesak BPOM sebagai regulator pangan dan obat-obatan untuk memberi label pada galon guna ulang yang mengandung BPA. Sejak dua tahun lalu Arist rutin menggelar seminar di Komnas PA dengan mengundang narasumber dari pakar kesehatan, anggota dewan, dan tokoh lain," kata Lia.
Tak kenal lelah, Arist mendesak BPOM agar Perka BPOM No 31 Tahun 2018 tentang label pangan olahan direvisi. BPOM kemudian merespons dengan baik. Setelah BPOM melakukan berbagai kajian dengan pakar plastik, pakar kesehatan dari seluruh universitas negeri di Indonesia disimpulkan perlu adanya revisi Perka BPOM dan pelabelan pada galon guna ulang berbahan polikarbonat.
"Ketika Perka BPOM sudah direvisi dan tinggal menunggu persetujuan Presiden Jokowi, Arist juga terus mengawalnya. Bahkan, almarhum sempat membuat surat terbuka untuk Presiden," ujarnya.
Perjuangan Arist didukung anggota Komisi IX DPR Fraksi PKB Arzeti Bilbina yang secara gigih memperjuangkan melalui Komisi IX mitra BPOM. Saat peringatan satu abad PBNU, Arist menjadi narasumber dalam pembahasan Bahtsul Masail yang diadakan di Pasuruan, Jawa Timur. Arist juga diundang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) soal bahaya BPA dan membahas RUU BPOM.
"Sayangnya, sebelum galon guna ulang diberi label, Arist Merdeka Sirait telah berpulang. Namun, semangat membela hak anak tidak akan pernah surut. Perjuangan akan dilanjutkan oleh penerusnya agar pelabelan pada galon guna ulang segera dilakukan," kata Arzeti.
Sekjen Komnas PA Lia Latifa mengatakan, jenazah telah dimakamkan di Desa Porsea, Sumatera Utara (Sumut). Semangat dan perjuangan Arist akan terus dikobarkan untuk melindungi anak-anak Indonesia.
"Terima kasih Pak Arist Merdeka atas semua perjuangan dan semangat yang selalu dikobarkan setiap hari. Selamat jalan pejuang. Selamat jalan sang motivator. Kami akan lanjutkan perjuanganmu untuk melindungi anak Indonesia," tuturnya, Senin (4/9/2023).
Semasa hidupnya, Arist memperjuangkan hak-hak anak yang menjadi korban kekerasan, kemiskinan, dan kesehatan. Bahkan, di akhir-akhir hidupnya Arist tengah gigih mengampanyekan bahaya Bisphenol A (BPA) kepada masyarakat.
"Arist mendesak BPOM sebagai regulator pangan dan obat-obatan untuk memberi label pada galon guna ulang yang mengandung BPA. Sejak dua tahun lalu Arist rutin menggelar seminar di Komnas PA dengan mengundang narasumber dari pakar kesehatan, anggota dewan, dan tokoh lain," kata Lia.
Tak kenal lelah, Arist mendesak BPOM agar Perka BPOM No 31 Tahun 2018 tentang label pangan olahan direvisi. BPOM kemudian merespons dengan baik. Setelah BPOM melakukan berbagai kajian dengan pakar plastik, pakar kesehatan dari seluruh universitas negeri di Indonesia disimpulkan perlu adanya revisi Perka BPOM dan pelabelan pada galon guna ulang berbahan polikarbonat.
"Ketika Perka BPOM sudah direvisi dan tinggal menunggu persetujuan Presiden Jokowi, Arist juga terus mengawalnya. Bahkan, almarhum sempat membuat surat terbuka untuk Presiden," ujarnya.
Perjuangan Arist didukung anggota Komisi IX DPR Fraksi PKB Arzeti Bilbina yang secara gigih memperjuangkan melalui Komisi IX mitra BPOM. Saat peringatan satu abad PBNU, Arist menjadi narasumber dalam pembahasan Bahtsul Masail yang diadakan di Pasuruan, Jawa Timur. Arist juga diundang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) soal bahaya BPA dan membahas RUU BPOM.
"Sayangnya, sebelum galon guna ulang diberi label, Arist Merdeka Sirait telah berpulang. Namun, semangat membela hak anak tidak akan pernah surut. Perjuangan akan dilanjutkan oleh penerusnya agar pelabelan pada galon guna ulang segera dilakukan," kata Arzeti.
(jon)