Dapat Bantuan NIB dari Partai Perindo, Warga Kampung Tanah Merah Harap Usahanya Berkembang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah warga Kampung Tanah Merah RW 22 Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Kota Jakarta Utara mendapatkan bantuan pembuatan Nomor Izin Berusaha (NIB) dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) , Sabtu (2/9/2023).
Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Ketua DPD Perindo Jakarta Utara, Antonius Riyanto Saputro di Kantor DPC Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Jalan Rawa Sengon Blok B Nomor 70, RT02/RW22 Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Kota Jakarta Utara.
Parmie (58) salah satu pedagang sayur di Pasar Kaget Jalan Bendungan Melayu mengaku senang bisa mendapatkan NIB serta bantuan modal usaha dari Partai Perindo.
"Senang bisa mendapatkan bantuan dari Partai Perindo. Jadi bantu untuk modal usaha untuk nambah stok barang dagangan dan juga untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Parmie.
Ia mengaku berjualan di pasar kaget dari malam hingga pagi hari bergantian dengan pedagang lainnya di lapak yang sama.
"Jadi pasar itu 24 jam, ada gantian lapaknya dari pagi sampai malam," jelasnya.
Sementara itu, Helda (50) salah satu pedagang kopi keliling di sekitar Kelapa Gading mengaku senang bisa mendapatkan bantuan NIB tersebut.
"Ya harapannya bisa dapat program bantuan UMKM juga dari pemerintah, selama ini belum pernah kebagian bantuan," kata Helda.
Sebagai pedagang kaki lima (PKL), Helda mengaku tidak memiliki kios permanen dan hanya berpindah dari satu titik ke titik lainnya.
Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Ketua DPD Perindo Jakarta Utara, Antonius Riyanto Saputro di Kantor DPC Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Jalan Rawa Sengon Blok B Nomor 70, RT02/RW22 Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Kota Jakarta Utara.
Parmie (58) salah satu pedagang sayur di Pasar Kaget Jalan Bendungan Melayu mengaku senang bisa mendapatkan NIB serta bantuan modal usaha dari Partai Perindo.
"Senang bisa mendapatkan bantuan dari Partai Perindo. Jadi bantu untuk modal usaha untuk nambah stok barang dagangan dan juga untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Parmie.
Ia mengaku berjualan di pasar kaget dari malam hingga pagi hari bergantian dengan pedagang lainnya di lapak yang sama.
"Jadi pasar itu 24 jam, ada gantian lapaknya dari pagi sampai malam," jelasnya.
Sementara itu, Helda (50) salah satu pedagang kopi keliling di sekitar Kelapa Gading mengaku senang bisa mendapatkan bantuan NIB tersebut.
"Ya harapannya bisa dapat program bantuan UMKM juga dari pemerintah, selama ini belum pernah kebagian bantuan," kata Helda.
Sebagai pedagang kaki lima (PKL), Helda mengaku tidak memiliki kios permanen dan hanya berpindah dari satu titik ke titik lainnya.