Berebut DKI I, Pengamat Nilai Anies-Sandi Pasangan yang Ideal

Kamis, 22 Desember 2016 - 10:22 WIB
Berebut DKI I, Pengamat Nilai Anies-Sandi Pasangan yang Ideal
Berebut DKI I, Pengamat Nilai Anies-Sandi Pasangan yang Ideal
A A A
JAKARTA - Tiga pasangan calon gubernur (cagub) DKI Jakarta yang akan bertarung di Pilgub 2017 tengah adu program dan visi-misi masing-masing. Petahana sudah punya bukti konkret membangun Jakarta sehingga Ahok-Djarot memiliki keuntungan dalam menjual program yang sudah dicapai.

"Tak heran ketika pengambilan nomor urut, pidato Djarot cukup teknikal seperti jangan tempel baliho, banner, dan atribut kampanye lainnya di tembok, pohon, tiang listrik karena Jakarta sudah bersih dan tertata," kata pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno seperti dikutip dari KORAN SINDO.

Petahana juga berusaha mengkapitalisasi berbagai kesuksesaan seperti bangunan rusunawa, tata kota yang rapi, dan prestasi lainnya. "Dengan kata lain mereka tidak perlu jualan program selain keberhasilan yang sudah dicapai," ucapnya.

Dua pasangan penantang menyasar isu-isu yang tidak ter-cover Ahok-Djarot. Pasangan calon Anies-Sandiaga misalnya, mengembangkan isu soal Jakarta bersih dari korupsi dan pembangunan Jakarta yang memanusiakan manusia, dan isu lainnya.

Isu yang sengaja diangkat sekaligus sebagai kritik terhadap kebijakan Ahok yang tidak populis. "Juga isu lain yang dikaitkan dengan Ahok seperti kasus reklamasi dan RS Sumber Waras,” kata Adi.

Berbeda dengan Anies-Sandiaga, pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni lebih menonjolkan sisi personality yang berbeda dari Ahok ketimbang program.

Dalam banyak kesempatan, putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dipersonifikasikan sebagai sosok yang tegas tapi tanpa menggusur, santun, muda, serta ganteng. Jadi, sisi kepribadian dari seorang kandidatlah yang kemudian dikapitalisasi untuk meraih simpati.

"Kalaupun toh ada program yang ditawarkan tak lebih dari sekadar sisi kemanusiaan manusia Jakarta seperti indeks kebahagiaan dan lain-lain," ungkapnya.

Berangkat dari visi-misi inilah dua pasangan penantang Ahok akan bergerilya mencari dukungan. Di tengah tren elektabilitas Ahok yang terus menurun meski tidak drastis, serpihan-serpihan pemilih Ahok bisa berbalik arah mendukung Anies-Sandiaga atau AHY-Sylviana.

"Sekali lagi tergantung positioning, strategi, dan programming yang dilakukan oleh dua pasangan ini," ujar Adi.

Nah, mengerucut ke Anies-Sandiaga atau AHY-Sylviana, nampaknya pasangan Anies-Sandiaga adalah pasangan yang saling melengkapi. Anies dikenal sosok yang intelek dan Sandiaga merupakan sosok yang sukses di bidang perekonomian.

"Kombinasi latar belakang yang saling melengkapi turut mewarnai program prioritas keduanya jika diamanatkan menjadi gubernur DKI periode 2017-2022. Program prioritas Anies-Sandiaga juga dipandang unggul ketimbang calon lain," katanya.

Pertama, Anies-Sandiaga unggul di bidang pendidikan. Saat Anies menjabat menteri pendidikan dan kebudayaan, banyak terobosan yang telah dilakukan yang mendapat apresiasi dari banyak kalangan, salah satunya Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Anies juga akan menjadikan KIP sebagai program unggulan yang dipadukan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP)," ujarnya.

Kedua, di bidang ekonomi. Sandiaga yang berlatarbelakang pengusaha cukup meyakinkan dalam bidang ekonomi, terutama menyangkut penyediaan lapangan kerja baru dan stabilitas harga bahan pokok.

Masalah Jakarta bukan semata banjir dan macet, tapi ada yang lebih krusial yaitu tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai. Justru yang banyak kerja di Jakarta adalah mereka yang tinggal di sekitar Jakarta seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang.

"Sandiaga tak mau penduduk asli Jakarta hanya menjadi tamu di kampungnya sendiri," ungkapnya.

Soal pengendalian stabilitas harga sembako, menurut Adi, Anies-Sandiaga berusaha mengawinkan pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Tak hanya fokus membangun infrastruktur, tapi juga bagaimana membangun SDM guna meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0845 seconds (0.1#10.140)