Truk Sampah Antre Masuk TPA Cipayung Depok, Pengelola: Ada Gangguan Alat Berat
loading...
A
A
A
DEPOK - Video antrean truk sampah sebelum masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung, Kota Depok, viral di media sosial. Antrean truk ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya terdapat gangguan alat berat hingga terbatasnya tempat penurunan sampah.
Kepala UPTD TPA Cipayung, Ardan Kurniawan mengatakan penanganan sampah di TPA Cipayung tetap dilakukan, meskipun sempat mengalami kendala pada alat berat. Akibatnya, sejumlah kendaraan truk mengantre untuk memasuki area TPA Cipayung.
"Memang truk sampah mengantre karena tidak dapat masuk berbarengan, truk yang terjungkal pun sudah dievakuasi, sekarang sudah clear,” kata Ardan dalam keterangannya dikutip, Jumat (7/7/2023).
Ardan menuturkan, pengelolaan sampah TPA Cipayung dilakukan secara optimal, sehingga dapat menampung sampah di Kota Depok.
"Saat ini sampah yang masuk dari seluruh wilayah Kota Depok mencapai ratusan ton, bahkan per hari ini mencapai 980 ton," tuturnya.
Ardan menjelaskan, TPA Cipayung memiliki tiga kolam atau landfill untuk pengelolaan sampah. Hal ini guna memaksimalkan pengelolaan sampah sambil menunggu Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Cipayung selesai dibangun.
“Jadi landfill A dan B kami gabung, sedangkan yang C tetap terpisah. Namun, kalau yang landfill C tidak dilakukan pengoperasian, mengingat landfill tersebut sudah tidak memungkinkan untuk pengelolaan sampah karena berdekatan dengan warga,” ujarnya.
Ardan melanjutkan, dalam satu hari ada 50 truk yang mengantre di TPA Cipayung. Sementara itu, pembuangan dilakukan pada satu titik dan tak bisa dilakukan bersamaan, sehingga truk harus masuk secara bergantian.
Saat ini sampah di TPA Cipayung telah mencapai tiga juta meter kubik dari seluruh luas area TPA Cipayung. Maka dari itu untuk mengurangi beban sampah yang dibawa ke TPA Cipayung, Ardan meminta masyarakat melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah.
“Sebaiknya masyarakat dapat mengurangi beban sampah dengan melakukan pemilahan di rumah. Sampah yang telah terpilah, nantinya akan dibawa ke UPS terdekat. Selanjutnya, sampah diolah hingga dijadikan pupuk organik," ucapnya.
Kepala UPTD TPA Cipayung, Ardan Kurniawan mengatakan penanganan sampah di TPA Cipayung tetap dilakukan, meskipun sempat mengalami kendala pada alat berat. Akibatnya, sejumlah kendaraan truk mengantre untuk memasuki area TPA Cipayung.
"Memang truk sampah mengantre karena tidak dapat masuk berbarengan, truk yang terjungkal pun sudah dievakuasi, sekarang sudah clear,” kata Ardan dalam keterangannya dikutip, Jumat (7/7/2023).
Ardan menuturkan, pengelolaan sampah TPA Cipayung dilakukan secara optimal, sehingga dapat menampung sampah di Kota Depok.
"Saat ini sampah yang masuk dari seluruh wilayah Kota Depok mencapai ratusan ton, bahkan per hari ini mencapai 980 ton," tuturnya.
Ardan menjelaskan, TPA Cipayung memiliki tiga kolam atau landfill untuk pengelolaan sampah. Hal ini guna memaksimalkan pengelolaan sampah sambil menunggu Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Cipayung selesai dibangun.
“Jadi landfill A dan B kami gabung, sedangkan yang C tetap terpisah. Namun, kalau yang landfill C tidak dilakukan pengoperasian, mengingat landfill tersebut sudah tidak memungkinkan untuk pengelolaan sampah karena berdekatan dengan warga,” ujarnya.
Ardan melanjutkan, dalam satu hari ada 50 truk yang mengantre di TPA Cipayung. Sementara itu, pembuangan dilakukan pada satu titik dan tak bisa dilakukan bersamaan, sehingga truk harus masuk secara bergantian.
Saat ini sampah di TPA Cipayung telah mencapai tiga juta meter kubik dari seluruh luas area TPA Cipayung. Maka dari itu untuk mengurangi beban sampah yang dibawa ke TPA Cipayung, Ardan meminta masyarakat melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah.
“Sebaiknya masyarakat dapat mengurangi beban sampah dengan melakukan pemilahan di rumah. Sampah yang telah terpilah, nantinya akan dibawa ke UPS terdekat. Selanjutnya, sampah diolah hingga dijadikan pupuk organik," ucapnya.
(hab)