Sidang Vonis Pembacokan Pelajar di Bogor, Ortu Tukul Berlutut Minta Maaf

Jum'at, 09 Juni 2023 - 17:54 WIB
loading...
Sidang Vonis Pembacokan Pelajar di Bogor, Ortu Tukul Berlutut Minta Maaf
Orang tua Tukul bertekuk lutut meminta maaf atas tindakan anaknya yang membacok korban Arya Saputra hingga tewas di Simpang Pomad Bogor. Foto: MPI/Putra Ramadhani Astyawan
A A A
BOGOR - Sidang vonis terdakwa ASR alias Tukul (17) pelaku kasus pembacokan pelajar di Simpang Pomad, Kota Bogor diwarnai air mata. Orang tua Tukul bertekuk lutut meminta maaf atas tindakan anaknya kepada keluarga korban Arya Saputra.

Sidang vonis berlangsung di ruang sidang anak Pengadilan Negeri Kota Bogor. Terdakwa Tukul yang mengenakan tahanan merah digiring masuk ke dalam ruang sidang.

Tak lama, sidang selesai dan Tukul keluar kembali digiring masuk ke dalam kamar tahanan. Bersamaan, keluarga dari korban Arya Saputra menghampiri ibu terdakwa Tukul yang hendak meninggalkan lokasi.



Isak tangis pecah ketika keluarga memperlihatkan kondisi Arya kepada ibu dari Tukul. Luapan emosi dari keluarga korban langsung dicurahkan kepada ibu terdakwa yang hanya bisa menangis melihat foto korban akibat dari perbuatannya anak tercinta.

”Tolong dilihat lukanya sebesar apa. Coba lihat luka adik saya,” teriak salah satu keluarga Arya Saputra kepada ibu terdakwa di lokasi, Jumat (9/6/2023).

”Minta maaf bu,” tutur ibu terdakwa sembari menangis.



”Adik saya gak punya salah sama anak ibu, gak punya salah. Kenal aja enggak, ibu lihat,” kata keluarga Arya Saputra lagi sambil terus menunjukan foto korban.

Emosi keluarga korban itu pecah terlebih belum pernah bertemu dengan ibu terdakwa selama kasus tersebut bergulir. Belum ada ucapan permintaan maaf dari keluarga terdakwa ke keluarga korban.

”Mama Agi (terdakwa) kalau ke rumah bisa telpon dengan kami. Kan bisa begitu bu,” pinta salah satu keluarga korban lainnya. ”Gak punya HP bener, saya mah orang bodoh gak bisa apa-apa,” jawab ibu terdakwa.

Kemudian, ibu terdakwa berlutut untuk meminta maaf kepada ibu kandung korban Umay. Dengan penuh rasa penyesalan, ibu terdakwa terus meminta maaf tetapi tidak diterima oleh ibunda Arya Saputra.

”Nih mamah, mamah kandung ya. Tidak, anak aku nggak balik lagi. Nggak bakal dimaafin. Lihat nih anak siapa ini? Kelakuan anak ibu kan? Seumur hidup anak ibu jangan keluar, sampai mati,” ucap Umay.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari pihak keluarga Arya Saputra bahwa sidang vonis terdakwa Tukul hari ini ditunda hingga Senin 12 Juni 2023. ”Saya ingin dipercepat proses kasusnya ini, jangan berlarut-larut,” ucap ayah angkat korban, Jai.

Belum diketahui secara pasti alasan penundaan sidang vonis. Padahal, keluarga berharap agar terdakwa segera mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannnya.

Seperti diketahui, seorang pelajar Arya Saputra meninggal dunia usai dibacok di sekitaran Simpang Pomad, Kota Bogor pada Jumat 10 Maret 2023. Korban dibacok dengan senjata tajam ketika hendak menyeberang jalan oleh pelaku yang menaiki motor.



Korban diketahui warga Kampung Cijujung Tengah, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Tetapi, korban merupakan pelajar kelas 10 salah satu SMK swasta di wilayah Kota Bogor.

Dalam kasus ini, polisi menangkap 3 orang yang terlibat yakni berinisial MA (17) berperan sebagai pemilik motor dan senjata tajam jenis golok panjang dan SA (18) berperan yang membuang barang bukti senjata tajam.

Satu orang lagi yakni berperan menyembunyikan pelaku MA dan SA setelah kejadian.

Sedangkan, pelaku utama ASR yang membacok korban sempat dalam status Daftar Pencarian Orang (DPO) dan berhasil diringkus polisi di Yogyakarta.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1170 seconds (0.1#10.140)