Heboh WN Korea Ditemukan Tewas Tergantung di Depok, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Warga perumahan Raffles Hills Blok EA1 No.15 RT 6 RW 16, Tapos, Cimanggis, Depok digegerkan dengan penemuan mayat warga negara Korea berinisial SSH (55) yang membusuk lantaran gantung diri pada Jumat (9/6/2023) pagi.
Salah satu petugas keamanan di RW 16 Raffles Hills Cibubur, Dwiki mengaku tak mengetahui pasti motif bos asal negeri gingseng itu bunuh diri. Namun, berdasarkan pengetahuannya SSH diduga alami depresi.
”Untuk motif ada petugas yang menanyakan lagi, yang saya tahu diduga depresi.” kata Dwiki kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).
Dwiki menyebut sosok SSH kurang dalam perihal sosialisasi. Ia pun hanya bertegur sapa saat membuka kaca mobil saat hilir mudik komplek tersebut. ”Sosialisasi (dengan tetangga) tidak ada. Kurang lebih melalui kartu aja karena kartu dia buka kaca kan,” ujarnya.
Berdasarkan rekaman kamera pengawas WNA asal Korea itu sudah melancarkan aksi gantung diri pada Kamis (8/6) sekira pukul 18.00 WIB. Namun baru ketahuan pada Jumat pagi ketika karyawan hendak bekerja dan dilakukan upaya pendobrakan.
"Untuk kejadian bunuh diri itu sebenarnya sudah dari kemarin ya jam 6 sore itu berdasarkan rekaman CCTV. Ketahuan setelah pukul 8.30 WIB pagi karena karyawan itu udah waktu jam kerja nah akhirnya didobrak oleh karyawannya,” kata Dwiki.
Dwiki menambahkan saat ditemukan kondisi SSH sudah tidak bernyawa dan posisi gantung diri di sebuah tangga. ”Ditemukan sudah tidak bernyawa apalagi dalam posisi gantung diri. Dibilang kusen, tangga sih jatuhnya,” ucapnya.
Dwiki menjelaskan bahwa profesi SSH merupakan bos sebuah perusahaan telekomunikasi PT KTI. Menurutnya WN Negeri Ginseng itu hanya mengontrak sebagai kantor kurang lebih sudah tiga tahun.
”Untuk profesi dia saya tahu bos dari PT KTI (Korea Telekom Indonesia). Untuk menetap jatuhnya pengontrak ya karena itu jatuhnya kantor kurang lebih 3 tahun sudah disini. Tapi di sini dia bukan tempat tinggal, tempat tinggal di Cipayung,” jelasnya.
Salah satu petugas keamanan di RW 16 Raffles Hills Cibubur, Dwiki mengaku tak mengetahui pasti motif bos asal negeri gingseng itu bunuh diri. Namun, berdasarkan pengetahuannya SSH diduga alami depresi.
”Untuk motif ada petugas yang menanyakan lagi, yang saya tahu diduga depresi.” kata Dwiki kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).
Dwiki menyebut sosok SSH kurang dalam perihal sosialisasi. Ia pun hanya bertegur sapa saat membuka kaca mobil saat hilir mudik komplek tersebut. ”Sosialisasi (dengan tetangga) tidak ada. Kurang lebih melalui kartu aja karena kartu dia buka kaca kan,” ujarnya.
Berdasarkan rekaman kamera pengawas WNA asal Korea itu sudah melancarkan aksi gantung diri pada Kamis (8/6) sekira pukul 18.00 WIB. Namun baru ketahuan pada Jumat pagi ketika karyawan hendak bekerja dan dilakukan upaya pendobrakan.
"Untuk kejadian bunuh diri itu sebenarnya sudah dari kemarin ya jam 6 sore itu berdasarkan rekaman CCTV. Ketahuan setelah pukul 8.30 WIB pagi karena karyawan itu udah waktu jam kerja nah akhirnya didobrak oleh karyawannya,” kata Dwiki.
Dwiki menambahkan saat ditemukan kondisi SSH sudah tidak bernyawa dan posisi gantung diri di sebuah tangga. ”Ditemukan sudah tidak bernyawa apalagi dalam posisi gantung diri. Dibilang kusen, tangga sih jatuhnya,” ucapnya.
Dwiki menjelaskan bahwa profesi SSH merupakan bos sebuah perusahaan telekomunikasi PT KTI. Menurutnya WN Negeri Ginseng itu hanya mengontrak sebagai kantor kurang lebih sudah tiga tahun.
”Untuk profesi dia saya tahu bos dari PT KTI (Korea Telekom Indonesia). Untuk menetap jatuhnya pengontrak ya karena itu jatuhnya kantor kurang lebih 3 tahun sudah disini. Tapi di sini dia bukan tempat tinggal, tempat tinggal di Cipayung,” jelasnya.
(ams)