Pasutri Penipu Tiket Coldplay Beli Akun dan Rekening di Twitter
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dua pelaku penipuan jasa titip (jastip) pembelian tiket konser Coldplay berinisial ABF dan W menggunakan akun Twitter dan juga rekening dalam menjalankan aksinya. Akun Twitter dan nomor rekening tersebut didapat dari hasil membeli.
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis menjelaskan, akun Twitter yang dibeli dan digunakan untuk melakukan penipuan yakni dengan nama pengguna @findtrove_id dengan harga Rp750.000.
“Mereka ini selaku pelaku membuka website (akun Twitter) dengan nama @findtrove_id yang mana ini adalah mereka beli dari Twitter,” kata Auliansyah Lubis dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/5/2023).
Lebih lanjut, Auliansyah mengatakan, pelaku juga membeli akun rekening untuk menyembunyikan identitas. Hal itu dilakukan untuk menghindari terkuaknya identitas pelaku.
“Mereka juga membeli rekening tersebut kepada seseorang supaya identitasnya adalah bukan identitas mereka atau bukan identitas pelaku,” paparnya.
Auliansyah menyampaikan, kedua pelaku yang merupakan pasangan suami istri (pasutri) itu juga membeli akun rekening di Twitter dengan harga Rp400.000. Twitter yang dibeli memiliki banyak followers dengan riwayat ulasan baik.
“Jadi setelah kami melakukan proses penyidikan, ternyata di Twitter pun ada yang jual beli rekening. Jadi memang ada orang yang menawarkan untuk jual beli rekening. Ada yang mau beli rekening saya enggak? Dan dia membeli rekening itu seharga Rp400.000,” tuturnya.
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis menjelaskan, akun Twitter yang dibeli dan digunakan untuk melakukan penipuan yakni dengan nama pengguna @findtrove_id dengan harga Rp750.000.
“Mereka ini selaku pelaku membuka website (akun Twitter) dengan nama @findtrove_id yang mana ini adalah mereka beli dari Twitter,” kata Auliansyah Lubis dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/5/2023).
Lebih lanjut, Auliansyah mengatakan, pelaku juga membeli akun rekening untuk menyembunyikan identitas. Hal itu dilakukan untuk menghindari terkuaknya identitas pelaku.
“Mereka juga membeli rekening tersebut kepada seseorang supaya identitasnya adalah bukan identitas mereka atau bukan identitas pelaku,” paparnya.
Auliansyah menyampaikan, kedua pelaku yang merupakan pasangan suami istri (pasutri) itu juga membeli akun rekening di Twitter dengan harga Rp400.000. Twitter yang dibeli memiliki banyak followers dengan riwayat ulasan baik.
“Jadi setelah kami melakukan proses penyidikan, ternyata di Twitter pun ada yang jual beli rekening. Jadi memang ada orang yang menawarkan untuk jual beli rekening. Ada yang mau beli rekening saya enggak? Dan dia membeli rekening itu seharga Rp400.000,” tuturnya.
(mhd)