Gelora Depok Daftarkan 50 Bacaleg, 60 Persen dari Kalangan Milenial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Gelora Indonesia Kota Depok mendaftarkan 50 bakal calon anggota Dewan untuk tingkat kota. Puluhan Baca Juga: Pemilu 2024
Partai Gelora Depok sengaja tidak mengerahkan massa lantaran dikhawatirkan mengganggu kenyamanan berlalu lintas. Kali ini, bacaleg dan kader Gelora mendapingi pendaftaran sambil melakukan aksi kepedulian sosial dengan membersihkan sampah di beberapa ruas Jalan Margonda Raya.
"Kami optimistis akan banyak berbicara dalam Pemilu 2024 di Kota Depok, target kami satu fraksi untuk DPRD Kota," kata Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Depok Subhan, Senin (15/5/2023).
Formasi 50 bacaleg Partai Gelora Depok yang didaftarkan ke KPUD Depok bacaleg merupakan representasi dari ideologi Partai Gelora yang terbuka dan kolaboratif dan bukan sekadar gimmick. Sebab mereka datang dari lintas agama, lintas etnis, lintas usia,
lintas latar belakang ormas, bahkan lintas profesi.
Bahkan, kata dia, Partai Gelora juga menempatkan kader-kader milenialnya dalam nomor prioritas.
"Sebanyak 50 persen dapil di Kota Depok, nomor urut satu adalah milenial. Sedangkan sisanya, masuk dalam tiga besar. Jadi kami melibatkan pemuda dalam Arah Baru Kota Depok ini sebagai subjek, bukan objek, bukan sekadar gimmick, apalagi hanya pelengkap penderita," kata Subhan.
Gelora Indonesia Kota Depok merupakan miniatur kota Depok. Representasi dari kalangan mayoritas dan minoritas juga akan tampil dalam Pemilu 2024. Sehingga tidak perlu ditanyakan kembali tentang komitmen Gelora untuk membangun kolaborasi di Kota Depok.
"Tidak mungkin membangun Kota Depok hanya oleh satu golongan saja, karena potensi Kota Depok terlalu besar untuk hanya dikelola oleh satu golongan saja. Kuncinya adalah creative collaboration antara semua golongan," pungkasnya.
Terakhir, kami mengajak seluruh warga masyarakat Kota Depok untuk tidak menggadaikan hak pilihnya untuk kepentingan satu golongan. Bahwa, Kota Depok akan maju jika seluruh masyarakat bisa berpartisipasi dan berkolaborasi dalam pembangunan.
Partai Gelora Depok sengaja tidak mengerahkan massa lantaran dikhawatirkan mengganggu kenyamanan berlalu lintas. Kali ini, bacaleg dan kader Gelora mendapingi pendaftaran sambil melakukan aksi kepedulian sosial dengan membersihkan sampah di beberapa ruas Jalan Margonda Raya.
"Kami optimistis akan banyak berbicara dalam Pemilu 2024 di Kota Depok, target kami satu fraksi untuk DPRD Kota," kata Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Depok Subhan, Senin (15/5/2023).
Formasi 50 bacaleg Partai Gelora Depok yang didaftarkan ke KPUD Depok bacaleg merupakan representasi dari ideologi Partai Gelora yang terbuka dan kolaboratif dan bukan sekadar gimmick. Sebab mereka datang dari lintas agama, lintas etnis, lintas usia,
lintas latar belakang ormas, bahkan lintas profesi.
Bahkan, kata dia, Partai Gelora juga menempatkan kader-kader milenialnya dalam nomor prioritas.
"Sebanyak 50 persen dapil di Kota Depok, nomor urut satu adalah milenial. Sedangkan sisanya, masuk dalam tiga besar. Jadi kami melibatkan pemuda dalam Arah Baru Kota Depok ini sebagai subjek, bukan objek, bukan sekadar gimmick, apalagi hanya pelengkap penderita," kata Subhan.
Gelora Indonesia Kota Depok merupakan miniatur kota Depok. Representasi dari kalangan mayoritas dan minoritas juga akan tampil dalam Pemilu 2024. Sehingga tidak perlu ditanyakan kembali tentang komitmen Gelora untuk membangun kolaborasi di Kota Depok.
"Tidak mungkin membangun Kota Depok hanya oleh satu golongan saja, karena potensi Kota Depok terlalu besar untuk hanya dikelola oleh satu golongan saja. Kuncinya adalah creative collaboration antara semua golongan," pungkasnya.
Terakhir, kami mengajak seluruh warga masyarakat Kota Depok untuk tidak menggadaikan hak pilihnya untuk kepentingan satu golongan. Bahwa, Kota Depok akan maju jika seluruh masyarakat bisa berpartisipasi dan berkolaborasi dalam pembangunan.
(mhd)