YAICI dan PP Aisyiyah Gelar Pembekalan Surveyor Pelaksanaan Penelitian 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) berkolaborasi dengan Pimpinan Pusat Aisyiyah mengadakan pembekalan untuk para surveyor penelitian konsumsi kental manis oleh masyarakat yang diselenggarakan melalui Zoom, belum lama ini. Kegiatan diikuti 40 surveyor yang juga kader Aisyiyah di Banten dan DKI Jakarta.
Kegiatan secara virtual ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para surveyor sebelum turun ke lapangan untuk melakukan pendataan di masyarakat.
YAICI bersama Aisyiyah berkomitmen berkontribusi terhadap peningkatan status gizi masyarakat dengan melakukan berbagai program, salah satunya melalui penelitian pola konsumsi dan gizi anak di sejumlah kota di Indonesia.
Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengungkapkan betapa pentingnya peran surveyor dalam pengumpulan data di masyarakat. “Untuk mendapatkan data valid dan hasil penelitian tidak bias, para pelaksana teknis di lapangan harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang apa yang diteliti,” ujarnya.
Hasil penelitian yang telah dibuat menjadi rekomendasi dasar pengambilan kebijakan kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif menurunkan prevalensi stunting dan mencegah gizi buruk.
Wakil Ketua I Penelitian Dr Tria Astika EP menjelaskan tujuan penelitian untuk mengetahui penyebab stunting pada balita di 3 provinsi yakni Jakarta, Banten, dan DIY.
“Informasi yang diberikan dalam penelitian ini sangat bermanfaat sebagai dasar upaya pencegahan dan pengendalian stunting pada balita sehingga dapat berkontribusi dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan surveyor penelitian yang akan turun lapangan agar mendapatkan informasi sesuai.
“Agar responden dapat terbuka kepada para surveyor, kita perlu rileks dan terbiasa mengobrol dengan ibu-ibu yang menjadi target wawancaranya. Hal ini dillakukan agar surveyor mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya,” ungkapnya.
Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta ini juga mengharapkan kader PP Aisyiyah yang menjadi surveyor dapat membangun ikatan dan komunikasi yang baik dengan responden.
YAICI dan Aisyiyah tidak akan berhenti untuk melakukan penelitian di dua provinsi yakni Banten dan Jakarta. Namun, juga kegiatan penelitian ini masih terus berlanjut ke beberapa daerah lainnya.
Kegiatan secara virtual ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para surveyor sebelum turun ke lapangan untuk melakukan pendataan di masyarakat.
YAICI bersama Aisyiyah berkomitmen berkontribusi terhadap peningkatan status gizi masyarakat dengan melakukan berbagai program, salah satunya melalui penelitian pola konsumsi dan gizi anak di sejumlah kota di Indonesia.
Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengungkapkan betapa pentingnya peran surveyor dalam pengumpulan data di masyarakat. “Untuk mendapatkan data valid dan hasil penelitian tidak bias, para pelaksana teknis di lapangan harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang apa yang diteliti,” ujarnya.
Hasil penelitian yang telah dibuat menjadi rekomendasi dasar pengambilan kebijakan kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif menurunkan prevalensi stunting dan mencegah gizi buruk.
Wakil Ketua I Penelitian Dr Tria Astika EP menjelaskan tujuan penelitian untuk mengetahui penyebab stunting pada balita di 3 provinsi yakni Jakarta, Banten, dan DIY.
“Informasi yang diberikan dalam penelitian ini sangat bermanfaat sebagai dasar upaya pencegahan dan pengendalian stunting pada balita sehingga dapat berkontribusi dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan surveyor penelitian yang akan turun lapangan agar mendapatkan informasi sesuai.
“Agar responden dapat terbuka kepada para surveyor, kita perlu rileks dan terbiasa mengobrol dengan ibu-ibu yang menjadi target wawancaranya. Hal ini dillakukan agar surveyor mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya,” ungkapnya.
Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta ini juga mengharapkan kader PP Aisyiyah yang menjadi surveyor dapat membangun ikatan dan komunikasi yang baik dengan responden.
YAICI dan Aisyiyah tidak akan berhenti untuk melakukan penelitian di dua provinsi yakni Banten dan Jakarta. Namun, juga kegiatan penelitian ini masih terus berlanjut ke beberapa daerah lainnya.
(jon)