Datangi Polres Bogor, RPA Perindo Pertanyakan Perkembangan Kasus Kekerasan Ayah Tiri di Cibinong
loading...
A
A
A
BOGOR - Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Partai Perindo kembali menyambangi Polres Bogor . Kedatangan sayap Partai Perindo ini untuk mengawal kasus dugaan kekerasan terhadap anak yang dilakukan ayah tirinya di Cibinong, Kabupaten Bogor.
"Relawan Perempuan dan Anak Partai Perindo, kami tetap konsisten pendapingan terhadap korban-korban kekerasan, baik fisik maupun seksual, yang terjadi di Bogor ini adalah kasusnya KDRT," kata Ketua Umum DPP RPA Partai Perindo Jeannie Latumahina kepada MNC Portal Indonesia (MPI) di lokasi, Jumat (12/5/2023).
Dalam kesempatan kali ini, RPA Partai Perindo mempertanyakan sejauh mana kasus kekerasan itu, sudah berjalan kepada penyidik. Namun, disayangkan progres dalam kasus ini dinilainya berjalan lamban.
"Yang kami sesalkan adalah lambannya kinerja dari penyidik dalam menangani kasus ini. Dari bulan Agustus tidak ada upaya untuk pemanggilan dan penangkapan pelaku dari pada kekerasan ini. Kami sudah berjumpa dengan pihak-pihak terkait di sini dan harapan kami dalam minggu ini secepatnya pelaku dipanggil dan ditangkap," bebernya.
Kata dia, terdapat pergantian dari penyidik yang menanganangi kasus ini. Sehingga, dinilainya menghambat progres untuk menyelesaikan kasus ini.
"Mereka berjanji karena ada pergantian penyidik, ada pergantian Kanit. Penyidik baru akan mempelajari kasusnya. Kami berharap secepatnya pelaku ditangkap yang melakukan kekerasan," katanya.
"Relawan Perempuan dan Anak Partai Perindo, kami tetap konsisten pendapingan terhadap korban-korban kekerasan, baik fisik maupun seksual, yang terjadi di Bogor ini adalah kasusnya KDRT," kata Ketua Umum DPP RPA Partai Perindo Jeannie Latumahina kepada MNC Portal Indonesia (MPI) di lokasi, Jumat (12/5/2023).
Dalam kesempatan kali ini, RPA Partai Perindo mempertanyakan sejauh mana kasus kekerasan itu, sudah berjalan kepada penyidik. Namun, disayangkan progres dalam kasus ini dinilainya berjalan lamban.
"Yang kami sesalkan adalah lambannya kinerja dari penyidik dalam menangani kasus ini. Dari bulan Agustus tidak ada upaya untuk pemanggilan dan penangkapan pelaku dari pada kekerasan ini. Kami sudah berjumpa dengan pihak-pihak terkait di sini dan harapan kami dalam minggu ini secepatnya pelaku dipanggil dan ditangkap," bebernya.
Kata dia, terdapat pergantian dari penyidik yang menanganangi kasus ini. Sehingga, dinilainya menghambat progres untuk menyelesaikan kasus ini.
"Mereka berjanji karena ada pergantian penyidik, ada pergantian Kanit. Penyidik baru akan mempelajari kasusnya. Kami berharap secepatnya pelaku ditangkap yang melakukan kekerasan," katanya.
(mhd)