Penertiban PKL di Pasar Anyar Kota Tangerang Ricuh
loading...
A
A
A
TANGERANG - Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Anyar, Kota Tangerang, ricuh. Bahkan beredar video personel Satpol PP bertindak kasar kepada pedagang saat melakukan penertiban.
Dalam video 1 menit 34 detik yang dilihat MNC Portal, terlihat kerusuhan pecah antara Satpol PP dengan pedagang. Suasana di lokasi memanas dan terdengar teriak-teriakan.
Dalam video yang viral tampak seorang personel Satpol PP menarik pedagang hingga terjatuh. Si pedagang tersebut tidak berdaya untuk melakukan perlawanan saat ditarik.
Salah satu pedagang berinisial A mengatakan, kejadian itu berlansung ketika Satpol PP yang hendak menertibkan barang-barang mereka.
"Pedagang bukan menolak (ditertibkan). Kalau ditertibkan ya tertibkan saja, kan gitu. Yang bikin kesel ya meja diangkut," ujarnya saat ditemui MNC Portal, Rabu, (3/5/2023).
Saat itu, kata A, pedagang hanya mencoba mempertahankan barang-barang mereka yang hendak diangkut oleh Satpol PP. Namun Satpol PP malah bertindak anarkis.
"Seharusnya kan diturunkan (barang-barang pedagang yang diangkut), ini enggak. Kita coba pertahankan barang, makanya emosi," ucapnya.
Menurut A, banyak pedagang menjadi korban saat penertiban itu. Salah satunya temannya. "Teman saya itu yang dibanting," katanya.
A juga mengaku menjadi korban. Saat itu dia hendak meredam kerusuhan, namun malah dipukul dari belakang oleh Satpol PP. Dalam kerusuhan itu juga terlihat ada aparat kepolisian dan TNI. Namun tidak bisa berbuat banyak.
A heran dengan penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP tersebut. Sebab sebelumnya sudah ada kesepakatan antara Pemerintah Kota Tangerang dengan para pedagang untuk bisa menggelar lapak di lokasi.
"Tadinya kan sepakat dua meter setengah atau tiga meter setengah kita ambil. Di sana kan digaris, ya kok kenapa tadinya disetujui malah terjadi kayak gini (penertiban)," tandasnya.
Pemkot Tangerang sudah pernah menawarkan lokasi baru. Namun, menurut A, lokasi yang ditawarkan tidak strategis.
MNC Portal telah mengonfirmasi Kepala Satpol PP Kota Tangerang Wawan Fauzi terkait video yang viral ini. Saat dihubungi lewat telepon dan pesan singkat, Wawan belum merespons.
Dalam video 1 menit 34 detik yang dilihat MNC Portal, terlihat kerusuhan pecah antara Satpol PP dengan pedagang. Suasana di lokasi memanas dan terdengar teriak-teriakan.
Dalam video yang viral tampak seorang personel Satpol PP menarik pedagang hingga terjatuh. Si pedagang tersebut tidak berdaya untuk melakukan perlawanan saat ditarik.
Salah satu pedagang berinisial A mengatakan, kejadian itu berlansung ketika Satpol PP yang hendak menertibkan barang-barang mereka.
"Pedagang bukan menolak (ditertibkan). Kalau ditertibkan ya tertibkan saja, kan gitu. Yang bikin kesel ya meja diangkut," ujarnya saat ditemui MNC Portal, Rabu, (3/5/2023).
Saat itu, kata A, pedagang hanya mencoba mempertahankan barang-barang mereka yang hendak diangkut oleh Satpol PP. Namun Satpol PP malah bertindak anarkis.
"Seharusnya kan diturunkan (barang-barang pedagang yang diangkut), ini enggak. Kita coba pertahankan barang, makanya emosi," ucapnya.
Menurut A, banyak pedagang menjadi korban saat penertiban itu. Salah satunya temannya. "Teman saya itu yang dibanting," katanya.
A juga mengaku menjadi korban. Saat itu dia hendak meredam kerusuhan, namun malah dipukul dari belakang oleh Satpol PP. Dalam kerusuhan itu juga terlihat ada aparat kepolisian dan TNI. Namun tidak bisa berbuat banyak.
A heran dengan penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP tersebut. Sebab sebelumnya sudah ada kesepakatan antara Pemerintah Kota Tangerang dengan para pedagang untuk bisa menggelar lapak di lokasi.
"Tadinya kan sepakat dua meter setengah atau tiga meter setengah kita ambil. Di sana kan digaris, ya kok kenapa tadinya disetujui malah terjadi kayak gini (penertiban)," tandasnya.
Pemkot Tangerang sudah pernah menawarkan lokasi baru. Namun, menurut A, lokasi yang ditawarkan tidak strategis.
MNC Portal telah mengonfirmasi Kepala Satpol PP Kota Tangerang Wawan Fauzi terkait video yang viral ini. Saat dihubungi lewat telepon dan pesan singkat, Wawan belum merespons.
(thm)