Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
9 Kejadian Bencana di Bogor, 728 Jiwa Mengungsi
loading...
Sebanyak 9 kejadian bencana melanda Kabupaten Bogor, Senin (24/4/2023). Foto: Dok BPBD
A
A
A
BOGOR - Sebanyak 9 kejadian bencana melanda Kabupaten Bogor , Senin (24/4/2023). Akibatnya, 728 jiwa mengungsi.
"Sebanyak 211 KK dengan 728 jiwa mengungsi," kata Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Jalaludin, Selasa (25/4/2023).
Bencana yang terjadi yakni angin kencang, tanah longsor, dan banjir. Bencana tersebar di 8 kecamatan yakni Tamansari, Sukamakmur, Cigudeg, Leuwiliang, Sukajaya, Jasinga, dan Leuwisadeng. "Total warga terdampak 303 KK dengan 1.072 jiwa," ucapnya.
Baca juga: Bogor Dikepung Bencana Longsor, Banjir, Angin Kencang
Sejauh ini, belum dilaporkan adanya korban jiwa maupun luka-luka dalam bencana yang disebabkan intensitas hujan tinggi itu. Namun, terdapat fasilitas umum ikut terdampak yaitu 2 jembatan putus. "Untuk bangunan terdampak 2 rumah rusak ringan dan 5 rusak sedang," kata Jalaludin.
Sementara, Pemkab Bogor meminta BPBD mengeluarkan status tanggap darurat bencana. Hal itu menyusul terjadinya sejumlah bencana yang menyebabkan ratusan jiwa mengungsi.
"Saya sudah menginstruksikan BPBD mencatat seluruh kerugian materil dan nonmateril atas bencana yang terjadi kemarin. Setelah itu mengeluarkan status tanggap darurat bencana," ujar Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan, Selasa (25/4/2023).
Menurut dia, status tanggap darurat penting agar penanganan pascabencana lebih maksimal seperti dukungan anggaran. Selain itu, pemerintah akan menggelar rapat penanganan bencana di hari pertama masuk kerja pada Rabu 26 April 2023.
Iwan mengimbau masyarakat termasuk wisatawan lebih berhati-hati. Terlebih, di lokasi-lokasi yang rawan bencana.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman mengaku sudah menerima langsung instruksi tersebut. Saat ini, tim masih terus mendata dan berkoordinasi dengan lintas sektor untuk menghitung kerugian bencana.
"Plt Bupati menginstruksikan langsung gerak cepat penanganan bencana. Tim siaga di lapangan akan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinsos, DPKPP, PUPR, dan lainnya," katanya.
"Sebanyak 211 KK dengan 728 jiwa mengungsi," kata Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Jalaludin, Selasa (25/4/2023).
Bencana yang terjadi yakni angin kencang, tanah longsor, dan banjir. Bencana tersebar di 8 kecamatan yakni Tamansari, Sukamakmur, Cigudeg, Leuwiliang, Sukajaya, Jasinga, dan Leuwisadeng. "Total warga terdampak 303 KK dengan 1.072 jiwa," ucapnya.
Baca juga: Bogor Dikepung Bencana Longsor, Banjir, Angin Kencang
Sejauh ini, belum dilaporkan adanya korban jiwa maupun luka-luka dalam bencana yang disebabkan intensitas hujan tinggi itu. Namun, terdapat fasilitas umum ikut terdampak yaitu 2 jembatan putus. "Untuk bangunan terdampak 2 rumah rusak ringan dan 5 rusak sedang," kata Jalaludin.
Sementara, Pemkab Bogor meminta BPBD mengeluarkan status tanggap darurat bencana. Hal itu menyusul terjadinya sejumlah bencana yang menyebabkan ratusan jiwa mengungsi.
"Saya sudah menginstruksikan BPBD mencatat seluruh kerugian materil dan nonmateril atas bencana yang terjadi kemarin. Setelah itu mengeluarkan status tanggap darurat bencana," ujar Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan, Selasa (25/4/2023).
Menurut dia, status tanggap darurat penting agar penanganan pascabencana lebih maksimal seperti dukungan anggaran. Selain itu, pemerintah akan menggelar rapat penanganan bencana di hari pertama masuk kerja pada Rabu 26 April 2023.
Iwan mengimbau masyarakat termasuk wisatawan lebih berhati-hati. Terlebih, di lokasi-lokasi yang rawan bencana.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman mengaku sudah menerima langsung instruksi tersebut. Saat ini, tim masih terus mendata dan berkoordinasi dengan lintas sektor untuk menghitung kerugian bencana.
"Plt Bupati menginstruksikan langsung gerak cepat penanganan bencana. Tim siaga di lapangan akan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinsos, DPKPP, PUPR, dan lainnya," katanya.
(jon)
Explore More