Cegah Tawuran saat Ramadan, Anggota DPRD DKI Kenneth: Sediakan Wadah Kreativitas

Jum'at, 31 Maret 2023 - 22:32 WIB
loading...
Cegah Tawuran saat Ramadan, Anggota DPRD DKI Kenneth: Sediakan Wadah Kreativitas
Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menilai maraknya remaja tawuran saat Ramadan karena didukung situasi lingkungan serta kurangnya perhatian dari pejabat setempat. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Aksi tawuran remaja di Jakarta marak saat bulan Ramadan. Perangkat daerah di tingkat lurah dan camat diminta menyediakan wadah kreativitas untuk mencegah anak muda tawuran.

Perang sarung salah satu yang tengah marak terjadi belakangan ini. Sarung tak hanya dililit sehingga menyerupai cambuk, tapi ada batu atau gir besi yang dipasang di bagian ujungnya. Sehingga, tak jarang melukai siapa pun yang terkena benda itu.



Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, menilai maraknya remaja tawuran saat Ramadan karena didukung situasi lingkungan serta kurangnya perhatian dari pejabat setempat.

"Seharusnya para lurah dan camat peka dan sensitif terkait fenomena ini. Buatlah suatu program yang bisa mengayomi anak-anak muda, antara lain kegiatan mengisi waktu dengan melakukan pengajian, silahturahmi, dan penyuluhan di setiap lingkungan," ujar Kenneth dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).

Menurut Kenneth, perangkat daerah harus memberikan ruang yang positif agar anak-anak muda bisa menggali potensi positif dalam dirinya, dan bisa mengimplementasikannya kepada masyarakat luas agar bisa bermanfaat bagi orang banyak. "Jangan lupa juga selipkan tentang bahayanya narkoba," kata Kenneth.



Menurut pria yang karib disapa Bang Kent, dalam menangani masalah tawuran remaja bukan hanya tugas polisi, akan tetapi perangkat daerah setempat tetap mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam melakukan pembinaan kepada remaja.

"Perangkat daerah yang harus berperan aktif untuk menanggulangi permasalahan ini. Buat program yang inovatif, libatkan juga RT/RW dan Karang Taruna dalam membuat suatu program yang bisa menjadi suatu wadah untuk memperkuat silahturahmi antarwilayah RT ataupun RW supaya bisa membuat suatu pemahaman yang kuat secara rasional maupun religius terkait bahaya dan risiko tawuran itu sendiri," beber Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.

Selain itu, kata Kent, perangkat daerah harus bisa berperan aktif bagi remaja-remaja ini agar bisa lebih memahami, karakter bangsa yang sesungguhnya dibandingkan harus tawuran menggunakan sarung, lebih-lebih menggunakan senjata tajam.

"Perangkat daerah juga harus bisa berperan aktif dalam memberikan semangat kepada remaja ini, seperti melakukan kegiatan bakti sosial anta kampung, mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam melakukan suatu tindakan. Berikan wadah kepada mereka agar bisa berpikir kritis dan kreatif, karena kondisi kejiwaan emosi anak remaja masih labil," katanya.

"Harus dimulai sejak dini karena mereka adalah generasi penerus bangsa, jangan sampai salah jalan. Tawuran itu merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang sangat merusak, yang ditandai dengan perilaku antisosial agresif yang parah," lanjut Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas PPRA Angkatan LXII itu.

Selain itu juga, sambung Kent, peran orang tua untuk lebih ketat mengawasi aktivitas putra-putrinya selama Ramadan ini. Pastikan sudah tidak lagi beraktivitas di luar rumah atau memastikan anaknya sudah berada di rumah maksimal pada pukul 22.00 WIB.

"Saya juga mengimbau agar seluruh orang tua untuk mengawasi anak-anaknya yang ketat. Berlakukan jam malam kepada mereka agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kent.

Kent juga meminta kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kembali menggalakan patroli bersama untuk mengantisipasi aksi tawuran remaja untuk memastikan bahwa wilayah tersebut tetap kondusif.

"Semoga kita dapat memaknai bulan Ramadan ini dengan baik, serta memperkuat amal dan ibadah. Dengan terciptanya keamanan dan ketertiban wilayah, diharapkan masyarakat tidak perlu takut dan khawatir dalam melaksanakan ibadahnya. Sehingga di bulan yang suci ini dapat menjadi ladang pahala bagi kita semua," pungkas Kent.

Diketahui, Polda Metro Jaya telah mencatat sudah sembilan aksi tawuran sejak hari pertama hingga hari ketiga Ramadan 1444 Hijriah atau 23-25 Maret 2023 di wilayah Jakarta. Penyebabnya adalah pertemuan antarkelompok warga saat ngabuburit atau membangunkan sahur.

Berikut kejadian tawuran yang terjadi di Jakarta selama Ramadan:
1. Perang sarung berbatu di Jagakarsa, Jumat 24 Maret 2023.
2. Tawuran di Pasar Gili, Palmerah, yang menewaskan satu orang, Kamis 23 Maret 2023.
3. Tawuran di Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Jumat, 24 Maret 2023.
4. Penangkapan tiga pelajar yang tawuran di Tanjung Priok, Kamis 23 Maret 2023.
5. Tawuran di Jatiuwung, Tangerang, Sabtu 25 Maret 2023
6. Tawuran enam remaja di Cipondoh, Jumat 24 Maret 2023.
7. Tawuran di Kebon Pulo Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu 26 Maret 2023.
8. Penangkapan 8 pemuda yang hendak tawuran di Kebon Jeruk, dengan barang bukti sajam, Rabu 29 Maret 2023.
9. Tawuran remaja di tanggul NCICD Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Rabu 29 Maret 2023 dini hari, 1 petugas polisi kena bacok.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2001 seconds (0.1#10.140)