Hasil Survei, Warga DKI Jakarta Umumnya Belum Siap Memasuki New Normal

Jum'at, 17 Juli 2020 - 19:08 WIB
loading...
Hasil Survei, Warga...
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Warga DKI Jakarta secara keseluruhan belum siap untuk memasuki era new normal, setidaknya sampai tingkat persepsi risiko cukup tinggi atau lebih dari 4.00 (agak siap). Dengan demikian perilaku keselamatan menjadi lebih baik.

Hal ini merupakan kesimpulan survei yang dilakukan Sosial Resilience Lab Nanyang Technological University dan Lapor Covid-19 terkait Persepsi Risiko Covid-19 di DKI Jakarta.

Hasil Survei, Warga DKI Jakarta Umumnya Belum Siap Memasuki New Normal


Secara umum, responden dinyatakan memiliki kecenderungan yang cukup kuat untuk melindungi diri. Tingkat pengetahuan mengenai Covid-19 juga relatif cukup baik.

Hanya, informasi mengenai kondisi pandemi masih perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan sumber informasi yang dipercaya publik. (Baca juga: 1.462 Kasus Baru, Total 83.130 Orang Positif Covid-19)

Hasil Survei, Warga DKI Jakarta Umumnya Belum Siap Memasuki New Normal


"Selain data epidemiologi, kebijakan penanganan pandemi Covid-19 juga membutuhkan data sosial yang merefleksikan kondisi masyarakat secara empirik," tulis kesimpulan survei tersebut.

Dari hasil survei juga diketahui dampak sosial dan ekonomi yang cukup memprihatinkan mempengaruhi rendahnya persepsi resiko secara umum.

Hasil Survei, Warga DKI Jakarta Umumnya Belum Siap Memasuki New Normal


"Dibutuhkan strategi mitigasi jangka menengah/panjang dengan regulasi yang semi permanen untuk mendorong perubahan perilaku dan persepsi warga terhadap risiko Covid-19" . (Baca juga: Susah Ngobrol saat Pakai Masker? Coba Bikin Masker Canggih Ini)

Survei ini melibatkan jumlah responden sebanyak 154,471 orang dengan rincian 65,20 persen lak-laki dan 34,80 persen perempuan. Usia responden antara 25 tahun hingga 55 tahun dengan mayoritas usia 36-45 tahun (32,39 persen).

Jenis pekerjaan responden umumnya ibu rumah tangga (47,28 persen), swasta (21,60 persen), pekerja harian (9,01 persen), ASN (5,99 persen), usaha sendiri (5,34 persen), tidak bekerja (4,28 persen), mahasiswa (2,34 persen), pensiunan (2,33 persen), dan lembaga non profit (1,82 persen).

Hasil Survei, Warga DKI Jakarta Umumnya Belum Siap Memasuki New Normal


Jenjang pendidikan responden mayoritas lulusan SMA (58,47 persen), disusul sarjana (19,39 persen), SMP (13,22 persen), SD (5,94 persen), dan pasca sarjana (2,99 persen).

Pengumpulan data dilakukan periode 29 Mei- 20 Juni 2020. Metode pengumpulan data menggunakan metode quota sampling dengan variable penduduk per kelurahan.

Survei online dilakukan melalui platform Qualtrics yang disebar melalui aplikasi pesan instan(WhatsApp) kepada warga DKI Jakarta. (Baca juga: Terjadi Percepatan Penularan Covid-19, DKI Perpanjang PSBB Transisi)

Survei online dibantu Palang Merah Indonesia (PMI), Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta, beberapa camat, dan jaringan komunitas warga. Adapun metode analisis menggunakan formula Spearman rho untuk mengukur korelasi antarvariabel dan faktor demografi.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1488 seconds (0.1#10.140)