Profil Irjen Pol Krisno Siregar, Sering Perang dengan Bandar dan Pengedar Narkoba
loading...
A
A
A
JAKARTA - Profil Irjen Pol Krisno Siregar, atau lengkapnya Krisno Halomoan Siregar , lahir di Medan, Sumatera Utara pada 24 Desember 1969. Krisno merupakan seorang perwira tinggi Polri yang berpengalaman di bidang reserse.
Lulusan Akademi Polisi 1991 ini memegang jabatan sebagai Direktur Tindak Pidana (Dirtipid) Narkoba Bareskrim Polri sejak 3 Februari 2020.
Pada 26 Februari 2023, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi dan mutasi terhadap sejumlah pejabat utama Polri. Salah satu nama dalam daftar tersebut adalah Dirtipidnarkoba Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar. Jabatan itu selanjutnya diisi oleh Kombes Mukti Juharsa, sedangkan Krisno menempati posisi baru.
Saat ini, Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno Halomoan Siregar menduduki jabatan baru sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri. Selain itu, Krisno juga mendapat kenaikan pangkat dari brigadir jenderal menjadi inspektur jenderal atau bintang dua.
Krisno Siregar mengawali kariernya saat menjabat sebagai Kasat III Ditnarkoba Polda Metro Jaya pada 2008. Dua tahun kemudian, ia dipromosikan sebagai Kapolres Madiun Kota. Merujuk pada riwayat jabatannya di Polri, ia memiliki karier yang terbilang cemerlang. Ia berganti jabatannya sangat cepat.
Sejumlah jabatan strategis lainnya yang pernah diduduki Krisno di antaranya Wadirresnarkoba Polda Metro Jaya (2011), Wakapolres Metro Tangerang Kota (2012), Dirresnarkoba Polda Sulut (2013), Dirreskrimum Polda Sulut (2014), Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2015), Dirresnarkoba Polda Jateng (2016), Sespuslitbang Polri (2017), dan Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri (2018).
Selama berkarier di Bareskrim, Krisno kerap memberantas sejumlah kejahatan narkoba di Indonesia. Bahkan ia pernah menangkap pemilik puluhan kilo hingga ratusan kilo narkoba.
Pada 11 September 2020, tim gabungan Polri berhasil menangkap seorang tersangka kurir pengedar narkoba di Hotel Cordela, Medan, Sumatera Utara. Krisno Siregar mengungkap identitas pengedar narkoba itu bernama TSD alias Narji.
Di lokasi penangkapan, aparat menemukan barang bukti sabu sebanyak 23 kilogram. Narji diduga mengedarkan narkoba dalam jaringan internasional termasuk ke Malaysia, Medan, Pekanbaru, Jakarta, Surabaya, hingga Banjarmasin. Setelah diinterogasi, Narji ternyata masih menyimpan puluhan kilogram di berbagai tempat. Krisno saat itu mengungkap total 84 sabu yang dimiliki oleh Narji.
Dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di Indonesia, Krisno Siregar menerapkan beberapa langkah. Pertama, mengurangi permintaan (demand reduction) melalui kegiatan sosialisasi dengan memberikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kemudian yang kedua, mengurangi pasokan (supply reduction) melalui kegiatan penegakan hukum atau pemberantasan terhadap peredaran narkoba. Dalam hal ini, Krisno Siregar secara tegas melakukan perang besar-besaran untuk menghabisi para bandar dan pengedar. Selanjutnya, dilakukan rehabilitasi terhadap pecandu dan korban penyalahgunaan.
Lulusan Akademi Polisi 1991 ini memegang jabatan sebagai Direktur Tindak Pidana (Dirtipid) Narkoba Bareskrim Polri sejak 3 Februari 2020.
Pada 26 Februari 2023, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi dan mutasi terhadap sejumlah pejabat utama Polri. Salah satu nama dalam daftar tersebut adalah Dirtipidnarkoba Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar. Jabatan itu selanjutnya diisi oleh Kombes Mukti Juharsa, sedangkan Krisno menempati posisi baru.
Saat ini, Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno Halomoan Siregar menduduki jabatan baru sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri. Selain itu, Krisno juga mendapat kenaikan pangkat dari brigadir jenderal menjadi inspektur jenderal atau bintang dua.
Krisno Siregar mengawali kariernya saat menjabat sebagai Kasat III Ditnarkoba Polda Metro Jaya pada 2008. Dua tahun kemudian, ia dipromosikan sebagai Kapolres Madiun Kota. Merujuk pada riwayat jabatannya di Polri, ia memiliki karier yang terbilang cemerlang. Ia berganti jabatannya sangat cepat.
Sejumlah jabatan strategis lainnya yang pernah diduduki Krisno di antaranya Wadirresnarkoba Polda Metro Jaya (2011), Wakapolres Metro Tangerang Kota (2012), Dirresnarkoba Polda Sulut (2013), Dirreskrimum Polda Sulut (2014), Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2015), Dirresnarkoba Polda Jateng (2016), Sespuslitbang Polri (2017), dan Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri (2018).
Selama berkarier di Bareskrim, Krisno kerap memberantas sejumlah kejahatan narkoba di Indonesia. Bahkan ia pernah menangkap pemilik puluhan kilo hingga ratusan kilo narkoba.
Pada 11 September 2020, tim gabungan Polri berhasil menangkap seorang tersangka kurir pengedar narkoba di Hotel Cordela, Medan, Sumatera Utara. Krisno Siregar mengungkap identitas pengedar narkoba itu bernama TSD alias Narji.
Di lokasi penangkapan, aparat menemukan barang bukti sabu sebanyak 23 kilogram. Narji diduga mengedarkan narkoba dalam jaringan internasional termasuk ke Malaysia, Medan, Pekanbaru, Jakarta, Surabaya, hingga Banjarmasin. Setelah diinterogasi, Narji ternyata masih menyimpan puluhan kilogram di berbagai tempat. Krisno saat itu mengungkap total 84 sabu yang dimiliki oleh Narji.
Dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di Indonesia, Krisno Siregar menerapkan beberapa langkah. Pertama, mengurangi permintaan (demand reduction) melalui kegiatan sosialisasi dengan memberikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kemudian yang kedua, mengurangi pasokan (supply reduction) melalui kegiatan penegakan hukum atau pemberantasan terhadap peredaran narkoba. Dalam hal ini, Krisno Siregar secara tegas melakukan perang besar-besaran untuk menghabisi para bandar dan pengedar. Selanjutnya, dilakukan rehabilitasi terhadap pecandu dan korban penyalahgunaan.
(mhd)