8 Hari Terendam Banjir, Ribuan Warga Muaragembong Bekasi Butuh Bantuan Makanan dan Obat
loading...
A
A
A
BEKASI - Banjir masih merendam dua kampung di Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. Memasuki hari kedelapan terendam banjir, warga mulai kekurangan stok makanan dan terserang penyakit.
Ribuan warga terdampak banjir akibat tingginya intensitas hujan dan luapan Kali Ciherang. Ketinggian banjir sempat mencapai
satu meter.
Dua kampung yang terendam banjir, yakni Kampung Penombo dan Kampung Begedor. Akses jalan warga masih terputus sehingga warga terisolir.
Ketua RT setempat Taryadi mengatakan, terdapat sekitar 6.000 jiwa penduduk desa yang rumahnya terendam banjir. Namun banjir terparah berada di Kampung Begedor yang dihuni sebanyak 300 KK. Ketinggian banjir di rumah warga rata-rata satu meter.
"Ini sudah Jumat ketemu Jumat, sudah seminggu lebih. Ketinggian banjir hampir 80-100 cm. Kalau akses jalan untuk warga memang sudah surut, agak cetek sekitar 50 cm," ungkapnya, Jumat (3/3/2023).
Hingga saat ini warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing. Akibatnya banyak warga yang terserang penyakit, seperti gatal-gatal dan diare.
"Secara otomatis jalan hampir terputus. Untuk dampak penyakit paling gatal-gatal sama sakit perut, karena dingin mungkin. Apalagi anak-anak banyak diare," terangnya.
Warga juga sudah mulai kekurangan bahan makanan dan air bersih. Minimnya perahu karet untuk evakuasi warga menjadi kendala bagi tim relawan dan Tim SAR.
Warga berharap bantuan dari pemerintah segera datang. Sementara ini warga baru menerima bantuan berupa nasi bungkus dari desa. Selain itu warga juga berharap adanya bantuan obat-obatan.
"Kalau bantuan dari desa ada nasi bungkus. Cuman enggak tercover, karena banyak yang membutuhkan, jadi kekurangan. Untuk bantuan logistik ya belum ada, karena kan akses terputus," imbuhnya.
Ribuan warga terdampak banjir akibat tingginya intensitas hujan dan luapan Kali Ciherang. Ketinggian banjir sempat mencapai
satu meter.
Dua kampung yang terendam banjir, yakni Kampung Penombo dan Kampung Begedor. Akses jalan warga masih terputus sehingga warga terisolir.
Ketua RT setempat Taryadi mengatakan, terdapat sekitar 6.000 jiwa penduduk desa yang rumahnya terendam banjir. Namun banjir terparah berada di Kampung Begedor yang dihuni sebanyak 300 KK. Ketinggian banjir di rumah warga rata-rata satu meter.
"Ini sudah Jumat ketemu Jumat, sudah seminggu lebih. Ketinggian banjir hampir 80-100 cm. Kalau akses jalan untuk warga memang sudah surut, agak cetek sekitar 50 cm," ungkapnya, Jumat (3/3/2023).
Hingga saat ini warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing. Akibatnya banyak warga yang terserang penyakit, seperti gatal-gatal dan diare.
"Secara otomatis jalan hampir terputus. Untuk dampak penyakit paling gatal-gatal sama sakit perut, karena dingin mungkin. Apalagi anak-anak banyak diare," terangnya.
Warga juga sudah mulai kekurangan bahan makanan dan air bersih. Minimnya perahu karet untuk evakuasi warga menjadi kendala bagi tim relawan dan Tim SAR.
Warga berharap bantuan dari pemerintah segera datang. Sementara ini warga baru menerima bantuan berupa nasi bungkus dari desa. Selain itu warga juga berharap adanya bantuan obat-obatan.
"Kalau bantuan dari desa ada nasi bungkus. Cuman enggak tercover, karena banyak yang membutuhkan, jadi kekurangan. Untuk bantuan logistik ya belum ada, karena kan akses terputus," imbuhnya.
(thm)