Kemacetan Jakarta Meningkat, DPRD Minta Bus Sekolah Diperbanyak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemacetan Jakarta kembali meningkat setelah normalnya kembali aktivitas masyarakat. Sebagai salah satu solusi mengurangi kemacetan, Pemprov DKI dminta memperbanyak jumlah bus sekolah.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, saat ini kemacetan Jakarta turut disumbang banyaknya siswa yang diantar menggunakan kendaraan pribadi. Ia menilai kondisi ini disebabkan jumlah bus sekolah yang minim, dan belum terkoneksinya perjalanan dari rumah menuju sekolah.
“Bus sekolah ini harus jadi atensi. Dalam melakukan kajiannya, arahkan ini berbasis kawasan, karena sekarang sekolah sudah zonasi. Diupayakan yang crossing antar wilayah itu semakin berkurang,” kata Ismail dalam keterangannya, Kamis (16/2/2023).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak juga mendorong Dishub DKI menambah jumlah bus sekolah yang menghubungkan rumah siswa ke sekolah.
“Bus sekolah itu ditambah saja. Itu akan mengurangi beban kemacetan di area sekolah,” kata Gilbert.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman sebelumnya melaporkan terjadi peningkatan kemacetan di Jakarta sejak Desember 2022 hingga 48% dari sebelumnya 34%.
"Kalau dulu di tahun 2019 indeksnya 53 persen. Pas Covid-19 tahun 2020 itu di angka indeksnya 34 persen. Mulai naik di Desember 2022 di angka 48 persen," sebut Latif.
Menurut Latif, kemacetan meningkat seiring dengan semakin tingginya aktivitas masyarakat setelah dicabutnya status PPKM oleh presiden.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan menindaklanjuti usulan penambahan bus sekolah sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan. “Untuk pengendalian lalu lintas dari sisi push strategy, kami akan evaluasi secara menyeluruh,” tutur Syafrin.
Syafrin sebelumnya mengungkapkan, dalam satu tahun (2018-2019), BPS DKI Jakarta pernah mencatat jumlah kendaraan, seperti sepeda motor di Jakarta, bertambah sekitar 5,3%.
Jika tidak dilakukan pengendalian penggunaan kendaraan bermotor, tidak menutup kemungkinan semakin tinggi tingkat kemacetan di Jakarta.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, saat ini kemacetan Jakarta turut disumbang banyaknya siswa yang diantar menggunakan kendaraan pribadi. Ia menilai kondisi ini disebabkan jumlah bus sekolah yang minim, dan belum terkoneksinya perjalanan dari rumah menuju sekolah.
“Bus sekolah ini harus jadi atensi. Dalam melakukan kajiannya, arahkan ini berbasis kawasan, karena sekarang sekolah sudah zonasi. Diupayakan yang crossing antar wilayah itu semakin berkurang,” kata Ismail dalam keterangannya, Kamis (16/2/2023).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak juga mendorong Dishub DKI menambah jumlah bus sekolah yang menghubungkan rumah siswa ke sekolah.
“Bus sekolah itu ditambah saja. Itu akan mengurangi beban kemacetan di area sekolah,” kata Gilbert.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman sebelumnya melaporkan terjadi peningkatan kemacetan di Jakarta sejak Desember 2022 hingga 48% dari sebelumnya 34%.
"Kalau dulu di tahun 2019 indeksnya 53 persen. Pas Covid-19 tahun 2020 itu di angka indeksnya 34 persen. Mulai naik di Desember 2022 di angka 48 persen," sebut Latif.
Menurut Latif, kemacetan meningkat seiring dengan semakin tingginya aktivitas masyarakat setelah dicabutnya status PPKM oleh presiden.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan menindaklanjuti usulan penambahan bus sekolah sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan. “Untuk pengendalian lalu lintas dari sisi push strategy, kami akan evaluasi secara menyeluruh,” tutur Syafrin.
Syafrin sebelumnya mengungkapkan, dalam satu tahun (2018-2019), BPS DKI Jakarta pernah mencatat jumlah kendaraan, seperti sepeda motor di Jakarta, bertambah sekitar 5,3%.
Jika tidak dilakukan pengendalian penggunaan kendaraan bermotor, tidak menutup kemungkinan semakin tinggi tingkat kemacetan di Jakarta.
(thm)