Terima Hutan Kota Pakansari, Pemkab Bogor: Jaga Keindahannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menerima hutan kota yang ada di sekitar kawasan Stadion Pakansari, Cibinong dari Yayasan Korindo. Serah terima dilakukan Ketua Yayasan Korindo Robert Seung kepada Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan di lokasi, Jumat (3/2/2023).
Proses serah terima Hutan Kota Pakansari ini sekaligus merealisasikan mimpi Pemkab Bogor dan warganya untuk memiliki hutan kota yang asri. Hal ini dikarenakan Hutan Kota Pakansari merupakan hutan kota pertama yang dibangun di kawasan ini.
“Dalam Program Kolaborasi Hijau, Korindo Group melalui Yayasan Korindo berkomitmen mendukung pemerintah dalam upaya melestarikan lingkungan di Indonesia dan kelangsungan bumi yang kita cintai ini,” ujar Robert Seung.
Pembangunan area Hutan Kota Pakansari sudah ada dalam masterplan Pemerintah Kabupaten Bogor. Namun karena beberapa pertimbangan maka hutan kota ini belum sempat dibangun. Titik terang masyarakat Kabupaten Bogor untuk memiliki hutan kota pertama di wilayahnya mulai terlihat ketika Yayasan Korindo pada November 2019 sepakat membantu pemerintah setempat membangun Hutan Kota Pakansari.
Komitmen Yayasan Korindo untuk merevitalisasi Hutan Kota Pakansari pun dimulai. Pada saat itu, Yayasan Korindo melakukan penanaman perdana sekitar 1.294 batang pohon Eucalyptus deglupta dan terus bertambah hingga 1.800-an pohon di atas lahan seluas dua hektar yang dibagi menjadi enam zona tanam.
Yayasan Korindo pun menggandeng masyarakat setempat untuk membantu proses perawatan lahan dan pohon-pohon di sana. Bersama-sama, keduanya melakukan berbagai pemeliharaan dan perawatan secara berkala seperti pemotongan rumput liar, pembersihan dahan dan ranting yang jatuh serta pembersihan tanaman liar yang melilit di batang-batang pohon.
“Saat ini, setelah berjalan tiga tahun kita semua dapat melihat, pohon yang kita tanam dulu telah tumbuh subur dan tinggi menjulang. Membuat tempat ini menjadi lebih hijau dan asri. Dari hutan kota ini kita semua dapat menikmati udara yang lebih segar dan sehat,” lanjut Robert Seung.
Namun dalam prosesnya, kegiatan penghijauan di Hutan Kota Pakansari tentu tak selalu berjalan mulus. Di awal penanaman sekitar 35% pohon di antaranya mati karena berbagai faktor, seperti jenis tanah yang berbeda-beda, hujan besar bahkan banjir.
Proses serah terima Hutan Kota Pakansari ini sekaligus merealisasikan mimpi Pemkab Bogor dan warganya untuk memiliki hutan kota yang asri. Hal ini dikarenakan Hutan Kota Pakansari merupakan hutan kota pertama yang dibangun di kawasan ini.
“Dalam Program Kolaborasi Hijau, Korindo Group melalui Yayasan Korindo berkomitmen mendukung pemerintah dalam upaya melestarikan lingkungan di Indonesia dan kelangsungan bumi yang kita cintai ini,” ujar Robert Seung.
Pembangunan area Hutan Kota Pakansari sudah ada dalam masterplan Pemerintah Kabupaten Bogor. Namun karena beberapa pertimbangan maka hutan kota ini belum sempat dibangun. Titik terang masyarakat Kabupaten Bogor untuk memiliki hutan kota pertama di wilayahnya mulai terlihat ketika Yayasan Korindo pada November 2019 sepakat membantu pemerintah setempat membangun Hutan Kota Pakansari.
Komitmen Yayasan Korindo untuk merevitalisasi Hutan Kota Pakansari pun dimulai. Pada saat itu, Yayasan Korindo melakukan penanaman perdana sekitar 1.294 batang pohon Eucalyptus deglupta dan terus bertambah hingga 1.800-an pohon di atas lahan seluas dua hektar yang dibagi menjadi enam zona tanam.
Yayasan Korindo pun menggandeng masyarakat setempat untuk membantu proses perawatan lahan dan pohon-pohon di sana. Bersama-sama, keduanya melakukan berbagai pemeliharaan dan perawatan secara berkala seperti pemotongan rumput liar, pembersihan dahan dan ranting yang jatuh serta pembersihan tanaman liar yang melilit di batang-batang pohon.
“Saat ini, setelah berjalan tiga tahun kita semua dapat melihat, pohon yang kita tanam dulu telah tumbuh subur dan tinggi menjulang. Membuat tempat ini menjadi lebih hijau dan asri. Dari hutan kota ini kita semua dapat menikmati udara yang lebih segar dan sehat,” lanjut Robert Seung.
Namun dalam prosesnya, kegiatan penghijauan di Hutan Kota Pakansari tentu tak selalu berjalan mulus. Di awal penanaman sekitar 35% pohon di antaranya mati karena berbagai faktor, seperti jenis tanah yang berbeda-beda, hujan besar bahkan banjir.