Marak Kriminalitas di Kabupaten Bogor, Tama S Langkun Minta Polisi Proaktif dan Warga Tidak Main Hakim Sendiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa hari ke belakang, di Kabupaten Bogor marak terjadi aksi kriminalitas yang berujung main hakim sendiri oleh warga. Hal itu terjadi di Kecamatan Tajur Halang, Parung, dan Ciomas, pelaku pencurian babak belur diamuk massa.
Merespons hal tersebut, Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Tama S Langkun meminta polisi lebih proaktif mengatasi maraknya angka kriminalitas yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Sebagai pihak yang lebih dekat jangkauannya ke masyarakat, Tama berharap, Polsek dan Polres untuk benar-benar bergerak melindungi keamanan dan kenyamanan warga.
"Selain proaktif perkara-perkara itu dituntaskan, pelaku-pelaku juga yang melakukan diberikan hukuman yang proposional sesuai dengan perbuatan yang dilakukan," kata Tama saat dihubungi, Minggu (29/1/2023).
Selain dari polisi, kata dia, keamanan dan kenyamanan lingkungan juga bisa melalui partisipasi masyarakat yang lebih peduli sekitarnya. Hal itu bisa dilakukan di tingkat RT dan RW yang lebih mengaktifkan lagi siskamling dan ronda sebagai wujud nyata upaya menciptakan keamanan dan kenyamanan lingkungan mereka sendiri.
Dalam hal partisipasi masyarakat, Tama mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri. Tama setuju hal itu untuk memberikan efek jera, namun akan lebih baik jika ada masyarakat yang memergoki aksi kriminalitas untuk ditangkap kemudian dibawa ke pihak yang berwajib.
"Kita sepakat dengan warga, pelaku itu harus dibikin jera, harus dibikin kapok. Tapi kita berharap kapoknya pelaku itu karena melewati proses hukum," ujarnya.
"Ini menjadi tugas penyidik, tugas jaksa, tugas bapak hakim di pengadilan, jadi diberikan sanksi yang berat atas pelaku-pelaku kejahatan yang melakukan tindak pidana," sambungnya.
Lebih lanjut lagi, Tama menyebutkan, aksi kriminalitas mayoritas disebabkan masalah kesejahteraan. Beberapa pelaku melakukan aksinya karena persoalan ekonomi sehingga mereka nekat melakukan aksi yang melanggar hukum.
Untuk itu, dalam hal kesejahteraan, Tama meminta pihak pemerintah untuk berupaya semaksimal mungkin menangani persoalan kesejahteraan.
"Menurut saya masalah sosial yang harus diadress oleh Pemerintahan Kabupaten Bogor, saya rasa itu berbanding lurus dengan tingkat pendapatan kemudian juga kualitas pendidikan dari masyarakat, kalau kedua hal tersebut rendah tentu potensi munculnya kriminalitas juga akan semakin tinggi," tuturnya.
Merespons hal tersebut, Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Tama S Langkun meminta polisi lebih proaktif mengatasi maraknya angka kriminalitas yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Sebagai pihak yang lebih dekat jangkauannya ke masyarakat, Tama berharap, Polsek dan Polres untuk benar-benar bergerak melindungi keamanan dan kenyamanan warga.
"Selain proaktif perkara-perkara itu dituntaskan, pelaku-pelaku juga yang melakukan diberikan hukuman yang proposional sesuai dengan perbuatan yang dilakukan," kata Tama saat dihubungi, Minggu (29/1/2023).
Selain dari polisi, kata dia, keamanan dan kenyamanan lingkungan juga bisa melalui partisipasi masyarakat yang lebih peduli sekitarnya. Hal itu bisa dilakukan di tingkat RT dan RW yang lebih mengaktifkan lagi siskamling dan ronda sebagai wujud nyata upaya menciptakan keamanan dan kenyamanan lingkungan mereka sendiri.
Dalam hal partisipasi masyarakat, Tama mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri. Tama setuju hal itu untuk memberikan efek jera, namun akan lebih baik jika ada masyarakat yang memergoki aksi kriminalitas untuk ditangkap kemudian dibawa ke pihak yang berwajib.
"Kita sepakat dengan warga, pelaku itu harus dibikin jera, harus dibikin kapok. Tapi kita berharap kapoknya pelaku itu karena melewati proses hukum," ujarnya.
"Ini menjadi tugas penyidik, tugas jaksa, tugas bapak hakim di pengadilan, jadi diberikan sanksi yang berat atas pelaku-pelaku kejahatan yang melakukan tindak pidana," sambungnya.
Lebih lanjut lagi, Tama menyebutkan, aksi kriminalitas mayoritas disebabkan masalah kesejahteraan. Beberapa pelaku melakukan aksinya karena persoalan ekonomi sehingga mereka nekat melakukan aksi yang melanggar hukum.
Untuk itu, dalam hal kesejahteraan, Tama meminta pihak pemerintah untuk berupaya semaksimal mungkin menangani persoalan kesejahteraan.
"Menurut saya masalah sosial yang harus diadress oleh Pemerintahan Kabupaten Bogor, saya rasa itu berbanding lurus dengan tingkat pendapatan kemudian juga kualitas pendidikan dari masyarakat, kalau kedua hal tersebut rendah tentu potensi munculnya kriminalitas juga akan semakin tinggi," tuturnya.
(mhd)