Ombudsman Minta Kasus Nasi Anjing Diusut hingga Tuntas
Senin, 27 April 2020 - 17:53 WIB
JAKARTA - Anggota Ombudsman RI Laode Ida meminta agar kasus 'nasi anjing' yang viral usai dibagikan kepada Warga Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, diusut hingga tuntas. Jika dibiar saja bukan tidak mungkin akan menjadi sumber ketegangan ditengah pandemik Covid-19.
Laode Ida menilai tidak adanya koordinasi yang baik antara si penyumbang nasi anjing dengan pemeritah. Sebab kalangan atas merasa bisa berdonasi apapun tanpa mempedulikan apapun."Kehadiran kalangan the have yang berdonasi secara tidak koordinasi dengan pihak pemerintah. Sebenarnya boleh-boleh saja," ujar Laode dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/4/2020).
Laode menilai pembagian makanan siap santap memang dibutuhkan. Namun pemberian diksi anjing dan ada logo kepala anjing membuat warga yang menerima merasa dilecehkan dan itu sangat berdampak pada semuanya jika dibiarkan. (Baca: Viral Video Warga Warakas Terima Nasi Anjing, Polres Jakut: Hanya Salah Paham)
"Adanya kasus pembagian 'nasi anjing' oleh suatu keluarga berpunya tertentu kepada warga miskin sebagaimana tergambar dari salah video yang viral hari-hari ini, tentu bukan saja merupakan penghinaan tersendiri terhadap warga bangsa, melainkan juga bisa mencederai nilai-nilai agama yang dianut oleh mayoritas warga negara indonesia," tegasnya.
Bahkan, kata Laode, jika hal tersebut tidak diusut secara tuntas dan dibiarkan begitu saja bukan tidak mungkin akan menjadi sumber ketegangan ditengah pandemik Covid-19.
"Hal ini bukan mustahil akan jadi bagian dari sumber ketegangan budaya dan sosial politik di negeri ini," ucapnya.
Laode Ida menilai tidak adanya koordinasi yang baik antara si penyumbang nasi anjing dengan pemeritah. Sebab kalangan atas merasa bisa berdonasi apapun tanpa mempedulikan apapun."Kehadiran kalangan the have yang berdonasi secara tidak koordinasi dengan pihak pemerintah. Sebenarnya boleh-boleh saja," ujar Laode dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/4/2020).
Laode menilai pembagian makanan siap santap memang dibutuhkan. Namun pemberian diksi anjing dan ada logo kepala anjing membuat warga yang menerima merasa dilecehkan dan itu sangat berdampak pada semuanya jika dibiarkan. (Baca: Viral Video Warga Warakas Terima Nasi Anjing, Polres Jakut: Hanya Salah Paham)
"Adanya kasus pembagian 'nasi anjing' oleh suatu keluarga berpunya tertentu kepada warga miskin sebagaimana tergambar dari salah video yang viral hari-hari ini, tentu bukan saja merupakan penghinaan tersendiri terhadap warga bangsa, melainkan juga bisa mencederai nilai-nilai agama yang dianut oleh mayoritas warga negara indonesia," tegasnya.
Bahkan, kata Laode, jika hal tersebut tidak diusut secara tuntas dan dibiarkan begitu saja bukan tidak mungkin akan menjadi sumber ketegangan ditengah pandemik Covid-19.
"Hal ini bukan mustahil akan jadi bagian dari sumber ketegangan budaya dan sosial politik di negeri ini," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda