Penganiayaan Sopir Truk Berakhir Damai, Wakil Ketua DPRD Depok Tajudin Tetap Terancam Sanksi Partai
Selasa, 27 September 2022 - 15:34 WIB
DEPOK - Tindakan penganiayaan sopir truk yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Tabri, berakhir damai. Kendati demikian, secara kepartaian kasusnya masih terus diinvestigasi dan sanksi masih menanti Tajudin .
Ketua DPD Partai Golkar Depok Farabi A Rafiq mengatakan, saat ini proses investigasi masih berjalan. Terkait dengan sanksi apa yang diberikan kepada Tajudin, partainya masih membahasnya.
“Soal hukuman, belum, karena kan tidak bisa secepat kilat. Kita tidak mau mengumpulkan data dari satu sisi. Kita harus mengumpulkan data dari semua sisi, dari masyarakat, sopir yang bersangkutan, HTJ (Haji Tajudin), dan dari lain-lain,” katanya, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, aturan yang telah dibuat tidak berubah terkait dengan sanksi. Tajudin dapat dikenakan sanksi ringan hingga berat, tergantung dari hasil investigasi.
“Termasuk ada kemajuan (restorative justice) ini saling memaafkan dan saling meminta maaf. Ini juga sudah jadi catatan sendiri bagi tim investigasi. Tapi kita belum bisa mengambil keputusan, karena kerjanya belum selesai,” tegasnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara tim investigasi Golkar terhadap Tajudin, tindakan yang dilakukan itu karena kesal. Tajudin mengaku tak bermaksud melakukan kekerasan. Tajudin hanya ingin memberikan efek jera, karena warga sudah mengamuk akibat sudah tiga kali portalnya ditabrak.
“HTJ khilaf melakukan hal yang kami nilai berlebihan, dan yang bersangkutan sudah memohon maaf kepada masyarakat, sopir, dan partai, atas dasar khilaf tidak bermaksud demikian,” tukasnya.
Terkait dengan kronologi dan lainnya, sudah dibukukan oleh timsus investigasi. “Timsus juga sudah melaporkan, sudah ada kemajuan yang signifikan pada kasus yang sudah terjadi, yaitu restorative justice di kepolisian dan sudah terjadi kedamaian di kedua belah pihak,” paparnya.
Tim saat ini masih terus melakukan pendalaman. Setelah selesai akan dikeluarkan rekomendasi kepada ketua untuk dilakukan pleno di DPD Golkar Kota Depok.
“Hasilnya akan kami laporkan selanjutnya kepada DPD Golkar Jabar. Intinya, kami partai yang humanis, pro rakyat, bernapas kasih sayang, tidak membenarkan apa pun jenis tindakan kekerasan. Kami selalu terdepan melayani rakyat,” tutupnya.
Ketua DPD Partai Golkar Depok Farabi A Rafiq mengatakan, saat ini proses investigasi masih berjalan. Terkait dengan sanksi apa yang diberikan kepada Tajudin, partainya masih membahasnya.
“Soal hukuman, belum, karena kan tidak bisa secepat kilat. Kita tidak mau mengumpulkan data dari satu sisi. Kita harus mengumpulkan data dari semua sisi, dari masyarakat, sopir yang bersangkutan, HTJ (Haji Tajudin), dan dari lain-lain,” katanya, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, aturan yang telah dibuat tidak berubah terkait dengan sanksi. Tajudin dapat dikenakan sanksi ringan hingga berat, tergantung dari hasil investigasi.
“Termasuk ada kemajuan (restorative justice) ini saling memaafkan dan saling meminta maaf. Ini juga sudah jadi catatan sendiri bagi tim investigasi. Tapi kita belum bisa mengambil keputusan, karena kerjanya belum selesai,” tegasnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara tim investigasi Golkar terhadap Tajudin, tindakan yang dilakukan itu karena kesal. Tajudin mengaku tak bermaksud melakukan kekerasan. Tajudin hanya ingin memberikan efek jera, karena warga sudah mengamuk akibat sudah tiga kali portalnya ditabrak.
“HTJ khilaf melakukan hal yang kami nilai berlebihan, dan yang bersangkutan sudah memohon maaf kepada masyarakat, sopir, dan partai, atas dasar khilaf tidak bermaksud demikian,” tukasnya.
Terkait dengan kronologi dan lainnya, sudah dibukukan oleh timsus investigasi. “Timsus juga sudah melaporkan, sudah ada kemajuan yang signifikan pada kasus yang sudah terjadi, yaitu restorative justice di kepolisian dan sudah terjadi kedamaian di kedua belah pihak,” paparnya.
Tim saat ini masih terus melakukan pendalaman. Setelah selesai akan dikeluarkan rekomendasi kepada ketua untuk dilakukan pleno di DPD Golkar Kota Depok.
“Hasilnya akan kami laporkan selanjutnya kepada DPD Golkar Jabar. Intinya, kami partai yang humanis, pro rakyat, bernapas kasih sayang, tidak membenarkan apa pun jenis tindakan kekerasan. Kami selalu terdepan melayani rakyat,” tutupnya.
(thm)
tulis komentar anda